BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan dalam memperlancar kegiatan belajar mengajar (KBM). Peranannya bukan hanya menguasai teori-teori kepemimpinan, lebih dari itu seorang kepala sekolah harus bisa mengimplementasikan kemampuannya dalam aplikasi teori secara nyata. Untuk itu seorang kepala sekolah dituntut untuk memiliki ilmu pendidikan secara menyeluruh
Dalam hal ini, pengembangan SDM merupakan proses peningkatan kemampuan manusia agar mampu melaksanakan pilihan-pilihan. Pengertian ini memusatkan perhatian pada pemerataan dalam peningkatan kemampuan manusia dan pemanfaatan kemampan itu.
Kepala sekolah adalah pemimpin yang mempunyai peran sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah.
Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapailah tujuan kelompok itu. Tujuan tersebut merupakan tujuan bersama. Pemimpin berfungsi memberi dorongan kepada anggota kelompok untuk menganalisis situasi supaya dapat dirumuskan rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik. Dan juga merumuskan dengan teliti tujuan kelompok supaya anggota dapat bekerja sama mencapai tujuan tersebut.
Seorang kepala sekolah menduduki jabatannya karena ditetapkan dan diangkat oleh atasan (yayasan). Didalam usaha meningkatkan mutu sekolah, seorang kepala sekolah dapat memperbaiki dan mengembangkan fasilitas - fasilitas sekolah. Disamping itu juga harus memperhatikan mutu guru-guru dan seluruh staf kantor.
Fungsi dan tugas kepala sekolah sebagai pemimpin (leadership) antara lain:
1. Dapat dipercaya, jujur dan tanggungjawab.
2. Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa.
3. Memiliki visi dan memahami misi sekolah
4. Mengambil keputusan urusan intern dan eksteren sekolah
5. Membuat, mencari dan memilih gagasan baru.
Disamping semua itu, kepala sekolah juga harus mampu membangkitkan semangat kerja yang tinggi. Ia harus menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, aman dan semangat. Ia juga harus mampu mengembangkan staf untuk bertumbuh dalam kepemimpinannya.
Fungsi kepala sekolah yang berhubungan denagn etos kerja guru pendidikan agama Islam adalah memahami kondisi guru dan karyawan. Dalam menjalankan tugas tersebut ia tidak bisa mewujudkan tujuannya apabila kondisi kerja para guru tidak tertata dengan baik.
Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah menghadapi tanggungjawab yang berat, untuk itu ia harus memiliki persiapan memadai. Ia hendaknya belajar bagaimana mendelegir wewenang dan tanggungjawab sehingga ia dapat memusatkan perhatiannya pada usaha-usaha pembinaan program pengajaran.
Suatu proses pengembangan SDM tersebut harus menyentuh berbagai bidang kehidupan yang harus tercermin dalam pribadi para pemimpin, termasuk kepala sekolah. Karena erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah, seperti disiplin sekolah, iklim budaya dan menurunnya perilaku nakal peserta didik.
Agar tugas-tuags berhasil baik ia perlu memperlengkapi diri perlengkapan pribadi maupun perplengkapan profesi. Ia harus memahami masalah kepemimpinan.
Berdasarkan wawancara penulis kepada Bpk.KH.ABDUL HALIMKASIM,SH selaku kepala sekolah MA.PHI Kuala Tungkal , beliau menjelaskan bahwa usaha-usaha beliau dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI antara lain:
1. Sering memberikan kontrol terhadap aktifitas guru bidang studi PAI.
2. Memberikan saran terhadap guru PAI dalam melaksanakan tugasnya.
3. Membuat program baru untuk meningkatkan pengajaran PAI
4. Memberikan program pelatihan-pelatihan, bimbingan dan mengarahkan para guru PAI agar mencapai tujuan pendidikan.
5. Peningkatan kesejahteraan guru.
Menurut Husaini Usman (1997:93) bahwa kepemimpinan kepala sekolah secara khusus haruslah memiliki keahlian teknik, baik dalam arti sebenarnya maupun singkatan. Arti TEKNIK secara singkatan, yaitu:
1. Terampilan. Keterampilan dalam memimpin meliputi: manajerial, sosial dan teknikal.
2. Etos kerja. Meningkatkan etos kerja guru meliputi: mempunyai visi jauh kedepan, kerja keras, kreatif, inovatif, kerja secara sistematis dan tanggungjawab.
3. Keberanian. Berani dalam mengambil keputusan
4. Negosial ialah perundingan untuk mufakat.
5. Intuisi bisnis adalah berfikir secara ilmiah
6. Kewirausahaan (enterpreneur) adalah memanfaatkan sumber daya yang ada.
Berkembangnya semangat kerja, kerja sama yang harmonis, minat terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang menyenangkan dan perkembangan mutu professional di antara para guru banyak ditentukan oleh kualiats kepemimpinan kepala sekolah.
Guru sebagai suatu profesi memiliki banyak tugas, baik yang berkaitan oleh dinas maupun non dinas, yakni dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut dapat kita kelompokkan yaitu tugas dalam profesi, tugas dalam bidang kemanusiaan, dan kemasyarakatan. Disamping itu tugas guru meliputi mendidik, melatih dan mengajarkan. Mendidik berarti mengembangkan dan merumuskan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada diri siswa .
Seorang guru yang mempunyai etos kerja yang tinggi, maka dia akan melaksanakan tugas-tugasnya dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Dan demikian halnya dengan seorang guru yang mempunyai etos kerja yang rendah, maka dia akan bermalas-malasan dan kurang adanya tanggung jawab, setengah-setengah dalam melaksankan tugas keguruan, namun demikian kita tidak bisa menyalahkan guru yang beretos kerja yang rendah, tentunya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yang tidak bisa diabaikan begitu saja, tetapi harus diperlukan atau dicari pemecahan sehingga faktor tersebut akan berpengaruh secara positif terhadap etos kerja guru.
B. Fokus Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di MA.PHI Kuala Tungkal
2. Bagaimana etos kerja guru di MA.PHI Kuala Tungkal
3. Apa faktor yang mempengaruhi etos kerja guru di MA.PHI Kuala Tungkal
4. Upaya apa yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan etos kerja guru PAI di MA.PHI Kuala Tungkal
5. Apa kendala kepala sekolah dalam meningkatkan etos kerja guru PAI di MA. PHI Kuala Tungkal
C. Rumusan Masalah
Dari beberapa uraian di atas, masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Seberapa besar peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan etos kerja guru PAI di MA.PHI Kuala Tungkal ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan etos kerja guru PAI di MA.PHI Kuala Tungkal .
BAB II
KERANGKA TEORI
Kerangka teori
Setiap manusia pada hakikatnya adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya kelak. Manusia sebagai pemimpin minimal mampu memimpin dirinya sendiri. Setiap organisasi harus ada pemimpinnya, yang secara ideal dipatuhi dan disegani bawahannya.
Kepemimpinan tidak dapat lepas dari kekuasaan karena tanpa kekuasaan, pemimpin tidak memiliki kekuatan yuridis atau kekuasaan lain dalam mempengaruhi orang lain agar bertindak seperti yang ia kehendaki.
Dalam dunia pendidikan, kepala sekolah sebagai pemimpin yang bertanggung jawab kelancaran proses belajar mengajar disuatu sekolah. Disisi lain ia sebagai manajer yang mengatur seluruh kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, tanggung jawab terhadap kegiatan yang ada disekolah tersebut.
Fungsi utama kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan adalah menciptakan situasi belajar mengajar sehingga guru-guru dapat meengajar dengan baik. Dalam melaksanakan fungsi tersebut, kepala sekolah memiliki tugas ganda yaitu melaksanakan administrasi sekolah dan melaksanakan supervisi sehingga guru-guru bertambah dalam melaksanakan tuags-tuags pengajaran.
Inti kesuksesan suatu badan usaha, lembaga publik maupun lembaga pendidikan, pada dasarnya terletak pada manajer atau pimpinannya. Sekalipun organisasi itu baik, peralatannya cukup, modal ada, tetapi jika dikelola yang tidak baik dalam memimpin, maka sulit diharapkan akan berhasil.
Karena proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal dengan kepala sekolah sebagai pemimpin utama. Kemudian guru dalam proses belajar mengajar sebagi pelaksana program tersebut yang ditentukan oleh etos kerja seorang guru itu sendiri.
Konsep kepemimpinan kepala sekolah tidak bisa dilepaskan dari konsep kepemimpinan secara umum. Secara formal kegiatan kepemimpinan kepala sekolah harus diselenggrarakan oleh seseoarang yang menduduki jabatan tertentu yang dilingkunagnnya terdapat sejumlah orang yang harus bekerjasama untuk mencapai satu tujuan.
Menurut Koontz kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mampu :
1) Mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri para guru, staf dan siswa dalam melaksanakan tugas masing-masing
2) Memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan para siswa serta memberikan dorongan memacu dan berdiri di depan demi kemajuan dan memberikan inspirasi sekolah dalam mencapai tujuan
Kepala sekolah sebagai top leader, dituntut untuk melaksanakan peran kepemimpinan kepala sekolah sangat penting dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan khususnya etos kerja guru pendidikan agama Islam. Dalam dunia pendidikan tuntutan guru dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu alternatif yang penting untuk diperhatikan.
Perlu diingat bahwa peranan seorang guru sangatlah dibutuhkan keberadaannya dalam proses belajar mengajar, termasuk disini etos kerja guru dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat berpengaruh dalam aktivitas belajar siswa, khususnya dalam belajar PAI. Karena kepala sekolah yang kompeten akan dapat menumbuhkan dampak positif bagi guru itu sendiri. Dengan demikian peran kepala sekolah dalam proses belajar mengajar yang termasuk di dalamnya membimbing, mengelola, mengarahkan serta menggerakkan orang lain atau guru dengan baik, maka akan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Guru adalah orang yang mempunyai peran terhadap proses belajar mengajar. Motivasi kerja adalah salah satu variabel yang sangant mempengaruhi kualitas dan kwantitas kerja seorang. Sehingga ia mampu menampilkan etika kerja yang baik dalam proses belajar mengajar.
Usaha-usaha kepala sekolah berkaitan dengan hal tersebut diatas adalah:
1. Dari segi peningkatan kemampuan
Dengan adanya kemampuan mengajar diharapkan para guru PAI mampu menghasilkan produktifitas yang maksimal sehingga menghasilkan pembelajaran yang efektif.
2. Kondisi kerja
kondisi kerja, baik dari unsur manusia dan non manusia mempunyai pengaruh terhadp nilai kerja seseorang, kondisi ruangan bersih, kebersihan ruangan.
Hubungan kondisi kerja yang terjalin, antara lain:
a. Ikut membantu kepala sekolah dalm memecahkan masalah.
b. Ikut membantu rekannya dalam memecahkan kesulitan mengajar
c. Ikut menciptakan hubungan yang baik dengan pegawai dan tata usaha.
3. Upah dan gaji
Upah ataupun gaji bukan merupakan satu-satunya tujuan dari seorang memilih jabatan seorang guru.
Berdasarkan wawancara penulis kepada Bpk. KH.ABDUL HALIM KASIH,SH selaku kepala sekolah MA.PHI Kuala Tungkal , beliau menjelaskan bahwa usaha-usaha beliau dalam meningkatkan etos kerja guru PAI antara lain:
1. Menjalin hubungan yang harmonis terhadap tegana pengajar (para guru)
2. Memberikan kesejahteraan kepada para guru PAI yang memadahi
3. Mengkontrol dan mengevaluasi guru PAI dalam menjalankan tugas mereka.
Setiap pekerja, terutama yang beragama Islam, harus dapat menumbuhkan etos kerja secara Islami karena pekerjaan yang ditekuninya bernilai ibadah. Hasil yang diperoleh dari pekerjaannya juga dapat digunakan sebagai kepentingan ibadah, termasuk didalamnya mencukupi ekonomi keluarga. Oleh karena itu, seleksi memilih pekerjaan dan menumbuhkan etos kerja yang Islami menjadi satu keharusan bagi semua pekerja.
Tak terkecuali profesi guru, seorang guru harus bekerja dengan sungguh-sungguh sehingga proses belajar mengajar dapat dengan mudah di capai dengan hasil yang memuaskan. Berkaitan dengan hal tersebut Toto Tasmara menyebutkan ada 3 (tiga) hal yang berkaitan dengan indikator etos kerja sebagai seorang guru, yaitu:
1. Aktifitas tersebut dilakukan dengan adanya kesenjangan dan perencanaan terlebih dahulu.
2. Aktifitas tersebut dilakukan dengan dorongan tanggung jawab.
3. Aktifitas itu dilakukan karena adanya tujuan luhur yang secara dinamis memberikan makna bagi dirinya.
Faktor terpenting dalam diri seorang beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari adalah sikap kepribadiannya. Karena ciri-ciri khas kepribadian seorang nampak dalam ia melakukan pekerjaan. Kenyataannya ini semakin berlaku dalam pekerjaan seorang guru yang mendidik generasi muda di sekolah.
Etos kerja adalah suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau suatu umat terhadap kerja. . motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu motivasi kerja dalam psikologi kerja biasanya disebut pendorong semangat kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasi.
Menghadapi tantangan etos kerja dan idealisme, perlu dibangun dedikasi, kerja keras dan kejujuran. Prinsip-prinsip kerja dan waktu digunakan secara cepat agar orang tidak menjadi rugi. Dibalik kebutuhan materi dan kepuasan lahiriyah seperti itu, kerja yang lebih hakiki merupakan perintah Tuhan. Disinilah sumber motivasi yang bisa membimbing dan memberi arahan semangat pengabdian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja seseorang. Jika dikaitkan dengan etos kerja GPAI di sekolah, maka ada dua aspek esensial dalam menjelaskan faktor-faktor tersebut, yaitu:
1. Faktor pertimbangan internal, yang menyangkut: ajaran yang diyakini atau sistem budaya dan agama, semangat untuk menggali informasi dan menjalin komunikasi.
2. Faktor pertimbangan eksternal, yang menyangkut: pertimbangan histories, termasuk di dalamnya latar belakang pendidikan dan lingkungan alam di mana ia hidup, pertimbangan sosiologis atau sistem sosial di mana hidup; dan pertimbangan lingkungan lainnya, seperti lingkungan kerja seseorang.
Menurut Al-Kindi bahwa setiap muslim itu diwajibkan untuk bekerja. Firman Allah yang menjadi dasar hukum tentang etos kerja adalah:
فاذا قضيت الصلوة فا نتشروا فى الارض وابتغوا من فضل الله واذكرواالله كثيرا لعلكم تفلحون
Artinya: “Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebarlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.(Q.S. Al-Jumu’ah: 10).
Dari ayat tersebut dapat diambil suatu kesimpulan, bahwa persyaratan agar manusia bisa mempertahankan eksistensinya di dunia ini, maka harus terus-menerus dan berencana meningkatkan dirinya untuk menciptakan hari esok yang lebih baik dan mulia dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Jelaslah mereka harus bekerja yang lebih baik dan selalu mendekatkan diri kepada Allah.
Motivasi kerja itu tidak hanya berwujud uang sebagai kebutuhan ekonomis yang pokok. Banyak orang sukarela dan senang bekerja secara terus menerus, sekalipun dia tidak lagi memerlukan tambahan kekayaan dan uang. Meskipun pribadinya dan semua anggota keluarga sudah cukup memperoleh jaminan keamanan dan finansial, namun dia tetap menyukai pekerjaannya, dan mau terus bekerja. Sebab ganjaran paling manis dari kegiatan bekerja tadi ialah nilai sosial.
Berawal dari hal diatas, penulis ingin mencoba melaksanakan penelitian dan sekaligus menggambarkan secara jelas dan sistematis tentang “Peran Kepemimpinan Kelapa Sekolah dalam Meningkatkan Etos Kerja Gur PAI Di MA. PHI Kuala Tungkal ”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam menyususun skripsi ini penulis menempuh penelitian lapangan (field research) dimana untuk memperoleh data yang akurat serta obyektif, maka penulis datang langsung ke lokasi penelitian.
2. Jenis dari Sumber Data
Dalam penentuan data ini terdapat 2 (dua) buah data yang terkumpul oleh penulis antara lain:
b. Data Primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran/alat pengambilan data langsung kepada subjek sebagai sumber informasi yang dicari, Yang meliputi:
1) Aspek-aspek kepemimpinan kepala sekolah antara lain:
a. Peningkatan kemampuan
b. Kondisi kerja
c. Upah dan gaji
2) Aspek-aspek etos kerja guru PAI antara lain:
a. Niat Ikhlas karena Allah
b. Kerja keras (al-jiddu fi al-‘amal)
c. Memiliki cita-cita yang tinggi (al-Himmah al-‘Aliyah)
c. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, biasanya diambil melalui dokumen atau melalui orang lain, Data sekunder ini akan diperoleh dari tata usaha dan pengawas sekolah.
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data, yaitu:
a. Interview/Wawancara
Metode interview yaitu metode pengumpul data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan sistematis yang berlandaskan tujuan penelitian. . Wawancara adalah metode pengumpulan data yang digunakan penelitian untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui komunikasi langsung dengan subjek penelitian, baik dalam situasi sebenarnya ataupun dalam situasi buatan . Yang berguna untuk melengkapi metode observasi lapangan. Sedangkan data-data yang tidak diperoleh dari wawancara dalam teknik ini digunakan teknik wawancara mendalam tanpa struktur. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyan dan interviewe yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Metode ini untuk mendapatkan data dari kepala sekolah yang sesungguhnya tentang peran kepemimpinan kepala sekolah terhadap etos kerja guru pendidikan agama Islam. Untuk wawancara terhadap guru mengenai pelaksanaan dalam peningkatan etos kerja guru pendidikan agama Islam (sebagai jawaban dari kepala sekolah, tentang pelaksanaan etos kerja untuk guru PAI)
b. Metode Observasi
Metode observasi yaitu studi yang sengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan . Observasi dilakukan secara sistematis (berkerangka) mulai dari metode yang digunakan dalam observasi sampai cara-cara pencatatannya .
Dalam hal ini yang diobservasi adalah mengenai pelaksanaan proses sikap etos kerja guru bidang studi pendidikan agama Islam di sekolah.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku, transkip, surat kabar, ledger, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada dokumen atau catatan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.
Metode dokumentasi diperlukan sebagai metode pendukung untuk mendapatkan data, karena dalam metode dokumentasi ini dapat diperoleh data-data historis dan dokumen lain yang relevan dengan penelitian ini.
Adapaun metode ini digunakan penulis untuk memperoleh data-data tentang dokumentasi seperti: agenda kepala sekolah, catatan kegiatan kepala sekolah dan guru dan lain-lain.
4. Metode Analisis Data
Metode analisis data di sini ialah menganalisa terhadap data yang tersusun, data yang telah penulis peroleh dari penelitian dengan menggunakan metode analisa deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah menuturkan dan menafsirkan data yang ada. Sedangkan kualitatif adalah yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat dan dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
Dengan demikian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menuturkan dan menafsirkan data yang ada dan digambarkan dengan kalimat yang akhirnya data disimpulkan, penelitian akan berisikan laporan data. Data tersebut berasal dari observasi, interview/wawancara dan dokumenasi selanjutnya data dikelompokkan sesuai dengan bidangnya tersebut kemudian dipertemukan teori selanjutnya akan dibenarkan dengan penelitian dan akhirnya ditarik suatu kesimpulan.
Proses analisis data dimulai dari mengumpulkan data yang diperoleh dari berbagai sumber. Langkah berikutnya adalah menyeleksi kelengkapan data, data yang kurang lengkap digugurkan atau di lengkapi dengan substitusi. Kemudian masuk tabulasi (menggolongkan kategori jawaban, memberikan kode terhadap item-item). Tahap akhir dari analisis data ini adalah menyimpulkan.
B. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN, meliputi: Alasan Pemilihan Judul, Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penulisan Skripsi, Sistematika Penulisan Skripsi
BAB II LANDASAN TEORI, meliputi: Kepemimpinan, berisi Pengertian kepemimpinan, Tipe-tipe kepemimpinan. Etos Kerja, berisi: Pengertian Etos Kerja, Dasar Hukum Etos Kerja, Komponen Dasar Etos Kerja, Konsep Islam Tentang Etos Kerja
BAB III PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN ETOS KERJA GURU PAI DI MA PHI KUALA TUNGKAL, berisi: Kondisi Umum MA.PHI Kuala Tungkal , Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Etos Kerja Guru PAI dan Etos Kerja Guru PAI
BAB IV ANALISIS DATA, berisi; Kepemimpinan kepala sekolah, Etos kerja guru PAI, Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan etos kerja guru PAI di MA.PHI Kuala Tungkal
BAB V PENUTUP, berisi: Kesimpulan, Saran-saran
Daftar Pustaka, sebagai pelengkap meliputi Lampiran-Lampiran, Instrumen Pengumpul Data, Daftar Riwayat Hidup Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, CV Karya Insan Indonesia (KARINDO) Jakarta, 2004.
Abdul Choliq Dahlan, M.Ag, Dr. Manajemen Pendidikan Perspektif terhadap Penurunan Kualitas Pendidikan di Indonesia, bahan kuliah Manajemen Pendidikan, Semarang, 2006.
Ali Sumanto, Al-Kindi, Bekerja Sebagai Ibadah. CV. Aneka Agensi. 1997.
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo, 1994
Dr. E. Mulyasa, M. Pd, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung PT. REMAJA ROSDA KARYA, 2004.
Drs. Hendiyat Soetopo. Dan Drs. Wasty Soemanto. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. PT. BINA AKSARA (Anggota IKAPI) 1984.
Drs. Muhaimin. MA. Paradigma Pendidikan Islam. Upaya Mengefektikan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Rosdakarya. Bandung. 2001
Drs. Soekarto Indrafachrudi, Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Baik. Ghalia Indonesia. Jakarta. 1993.
Drs. Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya. Kanisius. Yogyakarta. Cet. Ketiga. 1988.
,Menjadi Kepala Sekolah Professional, Bandung, PT. REMAJA ROSDAKARYA, 2005.
,Menjadi Kepala Sekolah Professional (Dalam Konteks Menyukseskan MBS Dan KBK). PT REMAJA ROSDAKARYA. Bandung. Cet. Kelima. 2005.
Ginanjar Kartasasmita, Pembangunan Untuk Rakyat. Jakarta, PT Pustaka CIDESINDO, 1996.
H.A.R. Tilaar, Membenahi Pendidikan Nasional, Jakarta, Rineka Cipta, 2002.
Hadiyanto, Drs, M. Ed, Mencari Sosok Desentraliasi Menajemen Pendidikan Di Indonesia, Jakarta, Rineka Cipta, 2004.
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta. PT. GRAMEDIA, 1986.
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosda Karya, 2003.
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervise Pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2002.
Moh. Nasir, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia.
Nana Sujana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Cet, 5, Bandung, Sinar Baru Algesindo, 1999.
Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T. Manajemen Teori, Praktik Dan Riset Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Cet. Pertama. 2006.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Cet. X, Jakarta, Rineka Cipta, 1996.
Sumber data informasi MA. Rohmaniyyah.Mranggen 2008. Fungsi dan Tugas kepala sekolah
Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, Jakarta, Rajawali.
Sutrisno Hadi, MA, Metode Research 2, Cet. XIV, Yogyakarta, Yayasan Fakultas Psikologi UGM, 1984.
Thohir Luth, Antara Perut dan Etos Kerja Dalam Pespektif Islam. Gema Insani. Jakarta. 2001.
Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim. Dana Bakti. Jakarta. 1995.
, Membudayakan Etos Kerja Islami. Gema Insani. Jakarta. 2002.
Uzer Usman, Menjadi Guru Professional. Remaja Karya. Bandung. 1990.
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, Raja Grafindo Persada, Jakarta, Cet. Kedua, 2001
Wawancara Kepala Sekolah Bpk. Ahmad Said, S.Ag. . Senin, 29 Oktober 2007. Jam 10.30 WIB.
Wawancara Kepala Sekolah Bpk. Ahmad Said, S.Ag. . Sabtu, 26 Januari 200. Jam 09.30 WIB.
Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung, Tarsito, 2003.
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran. Grasindo. Jakarta. 1991.
www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0205/14/1105.htm
www.ssep.net/changei.html
PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN ETOS KERJA GURU PAI STUDI KASUS (DI MA.PHI KUALA TUNGKAL)
PROPOSAL PENELITIAN
Di Ajukan Guna Memenuhi Syarat- Syarat Mengikiuti
Ujian Kendali Mutu (UKM)
ADI SUSANTO
NIM : TMP.2011.025
SEMESTER/JURUSAN : VI/MPI
YAYASAN NAHDHATUL ULAMA’ AL-ANWAR
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-ANWAR
KUALA TUNGKAL
2014
contoh proposal penelitian mpi
Wednesday, 18 November 2015
Friday, 23 May 2014
PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENGAJIAN AL-QUR’AN TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS 1 PADA MATA PELAJARAN PAI DI MAN 1 KUALA TUNGKAL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi edukatif antara guru dan siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi tiga aspek, yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai tujuan secara baik, diperlukan peran maksimal dari seorang guru, baik dalam penyampai materi, penggunaan metode, pengelolaan kelas dan sebagainya. Selain itu, diharapkan kepada guru untuk lebih kreatif untuk melakukan kegiatan pendukung pembelajaran didialam kelas salah satu kegiatan pendukung yang dimaksud adalah kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan “kegiatan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran”. Kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dilakukan disekolah maupun diluar sekolah tergantung dengan kebutuhan dan kesesuaian jenis kegiatan ekstrakurikuler.
Khusus untuk mata pelajaran PAI, jenis kegiatan ekstrakurikuler yang sering dilaksanakan disekolah maupun diluar sekolah. Seperti pesantren kilat, perkampungan muslim, santri ramadhan, peringatan maulid Nabi, pengajian Al-Qur’an, calisa dan sebagainya.
Dari paparan singkat diatas bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dapat menunjangkegiatan belajar siswa, termasuk kegiatan yang dapat menunjang aktivitas belajar siswa dikelas. Dugaan ini terbukti dari hasil prasurvey yang peneliti lakukan di MAN 1Kuala Tungkal tersebut. Dari prasurvey tersebut, peneliti menemukan sebagian siswa yang sering mengikuti kegiatan OSIS, pesantern kilat, pramuka, peringatan PHBI, dan sebagainya juga aktif berpartisifasi dalam kegiatan belajar di kelas.
Berdasarkan hasil prasurvey diatas terlihat adanya pengaruh yang positif dari kegiatan ekstrakurikuler terhadap aktivitas belajar siswa dikelas. Untuk membuktikan dugaan dari prasurvey tersebut peneliti merasa teratrik untuk menelitinya dengan judul: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajara Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Kuala Tungkal
B. Identifikasi masalah
Merujuk pada Latar belakang maslah di atas maka dapat di identifikasi beberapa masalah yang berkaitan dengan latar belakang diatas :
1. Apakah ada pengarauh terhadap perstasi belajar sisiwa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Isalam setelah mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler Pengajian Al-Quran?
2. Apakah terdapat hubungan antara kegiatan Ekstarkulikuler pengajian Al-Quran pada prestasi belajar Siswa?
C. Pembatasan Masalah
Karena keterbatsan dari segi waktu, kesempatan dan kemampuan peneliti, maka penilitian ini hanya membahas tentang pengaruh dan hubungan antara kegiatan ekstrakulikuler dengan prestasi belajar sisiwa kelas 1 MAN 1 Kuala Tungkal .
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan prasurvey diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya dalam penelitian diatas sebagai berikut:
1. Bagaimana Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an Siswa Kelas satu pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal ?
2. Bagaimana Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal ?
3. Apakan terdapat Pengaruh yang Signifikant antara Kegiatan Ekstrakulikuler Pengajian Al-Quran terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal ?
E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
a) Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal . Namun secara spesifik tujuan penelitian ini bertujuan umtuk memperoleh informasi dan kejelasan tentang:
1. Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal .
2. Aktivitas belajar siswa kelas 1 pada mata pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal .
3. Pengaruh yang signifikant antara kegiatan terhadap aktivitas belajar siswa kelas 1 pada mata pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal .
b) Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini dapat peneliti rangkum kedalalam 2 bagian yaitu:
1. Manfaat Praktis
1.1. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan terutama dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
1.2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka penyempurnaan konsep maupun implementasi praktik pendidikan sebagai upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.
2. Manfaat Teoritis
2.1. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan yang bermanfaat bagi guru PAI sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mempengaruhi secara positif terhadap aktivitas belajar siswa di kelas.
BAB II
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Kerangka Teori
1. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Pengertian Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an (PAI)
Kegiatan ekstrakurikuler adalah “kegiatan yang dilaksanakan disekolah atau dilingkungan masyarakat untuk menunjang program pengajaran”. Selain itu, Suharsimi Arikunto mendefinisikan kegiatan ekstrakurikuler sebagai “kegiatan tambahan diluar struktur program yang pada umumnya merupakan program pilihan“.
Adapun pengertian pengajian Al-qur’an (PAI) adalah “usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam kerukunan antar umat beragama”.
Berdasarkan pebgertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kegiatan ekstrakurikuler pengajian Al-Qur’an adalah kegiatan tambahan yang dilaksankan diluar jam tambahan biasa dengan tujuan agar kegiatan tambhan tersebut dapat membantu manyiakan siswa yang meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama.
b. Prinsip-prinsip Program Ekstrakurikuler
Dengan berpedoman pada maksud dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler disekolah maka dapat dikemukakan prinsip-prinsip kegiatan ekstrakurikuler. prinsip kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:
1. Semua siswa, guru dan personil administrasi sekolah hendaknya ikut serta dalam usaha meningkatkan program.
2. Kerjasama dalam team adalah fundamental.
3. Perbuatan untuk partisipasi hendaknya dibatasi.
4. Proses lebih penting daripada hasil.
5. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.
2. Aktivitas Belajar Siswa
a. Pengertian Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubhan pengetahuan-pengetahua, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada siswa sebgai latihan yang dilaksanakan secara sengaja.
b. Jenis Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip diatas, diharapkan kepada guru untuk dapat mengembangkan aktivitas siswa. Diatas jenis-jenis aktivitas yang dimaksud dapat digolongkan menjadi:
1) Visual Activities, yaitu segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas siswa dalam melihat, mengamat, dan memperhatikan.
2) Oral Activities, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam mengucapkan, melafazkan, dan berfikir.
3) Listening Aktivities, aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam berkonsentrasi menyimak pelajaran.
4) Motor Activities, yakni segala keterampilan jasmani siswa untuk mengekspresikan bakat yang dimilikinya.
B. Kerangka Berfikir
Berdasarkan gambar diatas maka akan diketahui apakah ada pengaruh yang ditimbulkan kegiatan ekstrakurikuler mata pelajaran PAI (variabel x), terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PAI (variabel y). Lalu dengan diketahui pengaruhnya sehingga memungkinkan kemudahan bagi guru untuk menyusun rencana kerja yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
C. Penelitian Yang Relevan
Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah menelusuri beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penenlitian yang peneliti lakukan ini. Dari beberapa contoh judul penelitian terdahulu memang memiliki keterkaitan dari segi masalah yaitu mencari tau tentang hubungan dan pengaruh akan tetapi objek dan sasarannya yang berbeda. Oleh karena itu peneliti memilih masalah tentang Pengaruh Kegiatan Ekstrakulikuler pada aktivitas belajar siswa MAN 1 Kuala Tungkal .
D. Hipotesis Penelitian
Menurut Arikunto mendefinisikan hipotesis sebagai “suatu jawaban yang besifat sementara terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang akan terkumpul“. Berdasarkan pendapat diatas maka akan peneliti rumuskan bahwa terdapat Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal .
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Sasaran, Waktu dan Lokasi Penelitian
Yang menjadi sasaran pada penelitian ini adalah sisiwa MAN 1 kelas 1 Kuala Tungkal , alasan memilih MAN 1 kelas 1 kota Kuala Tungkal , dikarenakan faktor lokasi dan keadaan dimana penelitia merasa perlu melakukan penelitian ini. Rencana dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini selama 6 bulan, mulai dari bulan Agustus dan berakhir pada bulan Februari. Penelitian ini bertempat di MAN 1 Kuala Tungkal .
B. Metodologi Penelitian
Untuk menemukan Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal , dengan unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka digunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan determinatif yaitu denagn mencari pengaruh yang ditimbulkan oleh kegiatan ekstrakurikuler pengajian Al-Qur’an terhadap mata pelajaran PAI oleh siswa kelas 1 MAN Kuala Tungkal .
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek sebagai sumber data yang meminlki cirri-ciri/karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Karakteristik dalam penelitian ini adalah; (a) siswa kela 1A, 1B dan 1C, (b) bukan siswa pindahan, dan (c) bukan siswa tidak naik kelas. Berdasarkan karakteristik tersebut maka jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 146 orang.
Distribusi Siswa Kelas 1
Di MAN 1 Kuala Tungkal
NO KELAS JUMLAH SISWA
1 1A 48
2 1B 49
3 1C 49
TOTAL 146
2. Sampel
Untuk menetapkan besarnya jumlah sampel, peneliti akan menggunakan Nomogran Hari King dengan tingkat kesalahan 5 %. Berdasarkan ketentuan tersebut, diperoleh sample sebesar 51 (0,35 x 146 = 51,1 dibulatkan menjadi 51). Untuk menentukan sample pada masing-msing kelas peneliti menggunkan perhitungan persentase yang lebih lengkap dapat dilihat dalam tabel berikut:
NO KELAS POPULASI SAMPEL KETERANGAN
1 1A 48 17 Sampel diperoleh dari hsil perkalian seperti contoh 48 x 51: 146 = 16,77 dibulatkan menjadi 17 orang
2 1B 49 17
3 1C 49 17
JUMLAH 146 51
Teknik sampling yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling maksudnya adalah “teknik yang memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample” . Selanjutnya untuk penentuan sample yang digunakan adalah teknik sistematik random sampling. Alasannya karena peneliti mengetahui nama atau identifikasi dari satuan-satuan individu populasi melalui daftar hadir siswa dimasing-masing kelas.
D. Instrument Penelitian (termasuk uji coba instrumen)
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument yaitu berupa kuesioner untuk mendapatkan hasil-yang akurat. Adapun contoh-contoh kuesionernya yaitu:
1. Pernahkah anda mengikuti kegiatan ekstrakulikuler?
A. Pernah B. Tidak Pernah C. Belum pernah
2. Berpakali dalam satu semester anda mengikuti kegiatan ekstrakulikuler?
A. Tidak Pernah B. 1 kali C. 2 kali
3. Bagaimana prestasi belajar anda setelah mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler ini?
A. Naik B. Tetap C. Turun
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler pada mata pelajaran PAI maka peneliti akan menggunkan teknik langsung terjun kelapangan yang berupa observasi. Karena dengan instrument pengumpulan data semacam ini peneliti rasa data yang akan dikumpulkan lebih akurat bila kita mengamati sendiri apa yang akan terjadi dilapangan tersebut.
F. Teknik Analisias Data
Teknik analisis data yang akan dipakai untuk menjawab masalah 1 dan 3 adalah analisis prosentase dengan rumus:
Keterangan:
Me : Mean (rata-rata)
E: Epsilon (baca: jumlah)
Mengenai jenis kegiatan ekstrakurikuler dan jenis aktivitas belajar siswa akan dianalisis dengan memaparkan dalam bentuk kalimat. Sedangkan mengenai Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal Kuala Tungkal akan digunakan rumus regresi sebagai berikut:
Keterangan:
n : Jumlah sampel
Xi : Jumlah score variabel X
Yi : Jumlah score variabel Y
G. Hipotesis Statistik
Berdasarkan uraian dari laporan penelitian yang penliti lakukan pada MAN 1 Kuala Tungkal tentang pengaruh pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pengajian Al-qur’an terhadap aktivitas belajar siswa. Dan pengaruh yang dihasilkan sangat signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Suryosubroto B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta,1997
Nasir, A Sahilun, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problem Remaja. Jakarta: Kalam Mulia, 2002
Arikunto, Suharsimi, Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara, 1988
Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1995
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cet 3. Bandung : Alpabeta, 2007
A. Latar Belakang Masalah
Belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi edukatif antara guru dan siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi tiga aspek, yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai tujuan secara baik, diperlukan peran maksimal dari seorang guru, baik dalam penyampai materi, penggunaan metode, pengelolaan kelas dan sebagainya. Selain itu, diharapkan kepada guru untuk lebih kreatif untuk melakukan kegiatan pendukung pembelajaran didialam kelas salah satu kegiatan pendukung yang dimaksud adalah kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan “kegiatan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran”. Kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dilakukan disekolah maupun diluar sekolah tergantung dengan kebutuhan dan kesesuaian jenis kegiatan ekstrakurikuler.
Khusus untuk mata pelajaran PAI, jenis kegiatan ekstrakurikuler yang sering dilaksanakan disekolah maupun diluar sekolah. Seperti pesantren kilat, perkampungan muslim, santri ramadhan, peringatan maulid Nabi, pengajian Al-Qur’an, calisa dan sebagainya.
Dari paparan singkat diatas bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dapat menunjangkegiatan belajar siswa, termasuk kegiatan yang dapat menunjang aktivitas belajar siswa dikelas. Dugaan ini terbukti dari hasil prasurvey yang peneliti lakukan di MAN 1Kuala Tungkal tersebut. Dari prasurvey tersebut, peneliti menemukan sebagian siswa yang sering mengikuti kegiatan OSIS, pesantern kilat, pramuka, peringatan PHBI, dan sebagainya juga aktif berpartisifasi dalam kegiatan belajar di kelas.
Berdasarkan hasil prasurvey diatas terlihat adanya pengaruh yang positif dari kegiatan ekstrakurikuler terhadap aktivitas belajar siswa dikelas. Untuk membuktikan dugaan dari prasurvey tersebut peneliti merasa teratrik untuk menelitinya dengan judul: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajara Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Kuala Tungkal
B. Identifikasi masalah
Merujuk pada Latar belakang maslah di atas maka dapat di identifikasi beberapa masalah yang berkaitan dengan latar belakang diatas :
1. Apakah ada pengarauh terhadap perstasi belajar sisiwa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Isalam setelah mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler Pengajian Al-Quran?
2. Apakah terdapat hubungan antara kegiatan Ekstarkulikuler pengajian Al-Quran pada prestasi belajar Siswa?
C. Pembatasan Masalah
Karena keterbatsan dari segi waktu, kesempatan dan kemampuan peneliti, maka penilitian ini hanya membahas tentang pengaruh dan hubungan antara kegiatan ekstrakulikuler dengan prestasi belajar sisiwa kelas 1 MAN 1 Kuala Tungkal .
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan prasurvey diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya dalam penelitian diatas sebagai berikut:
1. Bagaimana Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an Siswa Kelas satu pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal ?
2. Bagaimana Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal ?
3. Apakan terdapat Pengaruh yang Signifikant antara Kegiatan Ekstrakulikuler Pengajian Al-Quran terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal ?
E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
a) Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal . Namun secara spesifik tujuan penelitian ini bertujuan umtuk memperoleh informasi dan kejelasan tentang:
1. Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal .
2. Aktivitas belajar siswa kelas 1 pada mata pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal .
3. Pengaruh yang signifikant antara kegiatan terhadap aktivitas belajar siswa kelas 1 pada mata pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal .
b) Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini dapat peneliti rangkum kedalalam 2 bagian yaitu:
1. Manfaat Praktis
1.1. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan terutama dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
1.2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka penyempurnaan konsep maupun implementasi praktik pendidikan sebagai upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.
2. Manfaat Teoritis
2.1. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan yang bermanfaat bagi guru PAI sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mempengaruhi secara positif terhadap aktivitas belajar siswa di kelas.
BAB II
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Kerangka Teori
1. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Pengertian Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an (PAI)
Kegiatan ekstrakurikuler adalah “kegiatan yang dilaksanakan disekolah atau dilingkungan masyarakat untuk menunjang program pengajaran”. Selain itu, Suharsimi Arikunto mendefinisikan kegiatan ekstrakurikuler sebagai “kegiatan tambahan diluar struktur program yang pada umumnya merupakan program pilihan“.
Adapun pengertian pengajian Al-qur’an (PAI) adalah “usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam kerukunan antar umat beragama”.
Berdasarkan pebgertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kegiatan ekstrakurikuler pengajian Al-Qur’an adalah kegiatan tambahan yang dilaksankan diluar jam tambahan biasa dengan tujuan agar kegiatan tambhan tersebut dapat membantu manyiakan siswa yang meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama.
b. Prinsip-prinsip Program Ekstrakurikuler
Dengan berpedoman pada maksud dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler disekolah maka dapat dikemukakan prinsip-prinsip kegiatan ekstrakurikuler. prinsip kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:
1. Semua siswa, guru dan personil administrasi sekolah hendaknya ikut serta dalam usaha meningkatkan program.
2. Kerjasama dalam team adalah fundamental.
3. Perbuatan untuk partisipasi hendaknya dibatasi.
4. Proses lebih penting daripada hasil.
5. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.
2. Aktivitas Belajar Siswa
a. Pengertian Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubhan pengetahuan-pengetahua, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada siswa sebgai latihan yang dilaksanakan secara sengaja.
b. Jenis Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip diatas, diharapkan kepada guru untuk dapat mengembangkan aktivitas siswa. Diatas jenis-jenis aktivitas yang dimaksud dapat digolongkan menjadi:
1) Visual Activities, yaitu segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas siswa dalam melihat, mengamat, dan memperhatikan.
2) Oral Activities, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam mengucapkan, melafazkan, dan berfikir.
3) Listening Aktivities, aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam berkonsentrasi menyimak pelajaran.
4) Motor Activities, yakni segala keterampilan jasmani siswa untuk mengekspresikan bakat yang dimilikinya.
B. Kerangka Berfikir
Berdasarkan gambar diatas maka akan diketahui apakah ada pengaruh yang ditimbulkan kegiatan ekstrakurikuler mata pelajaran PAI (variabel x), terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PAI (variabel y). Lalu dengan diketahui pengaruhnya sehingga memungkinkan kemudahan bagi guru untuk menyusun rencana kerja yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
C. Penelitian Yang Relevan
Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah menelusuri beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penenlitian yang peneliti lakukan ini. Dari beberapa contoh judul penelitian terdahulu memang memiliki keterkaitan dari segi masalah yaitu mencari tau tentang hubungan dan pengaruh akan tetapi objek dan sasarannya yang berbeda. Oleh karena itu peneliti memilih masalah tentang Pengaruh Kegiatan Ekstrakulikuler pada aktivitas belajar siswa MAN 1 Kuala Tungkal .
D. Hipotesis Penelitian
Menurut Arikunto mendefinisikan hipotesis sebagai “suatu jawaban yang besifat sementara terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang akan terkumpul“. Berdasarkan pendapat diatas maka akan peneliti rumuskan bahwa terdapat Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal .
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Sasaran, Waktu dan Lokasi Penelitian
Yang menjadi sasaran pada penelitian ini adalah sisiwa MAN 1 kelas 1 Kuala Tungkal , alasan memilih MAN 1 kelas 1 kota Kuala Tungkal , dikarenakan faktor lokasi dan keadaan dimana penelitia merasa perlu melakukan penelitian ini. Rencana dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini selama 6 bulan, mulai dari bulan Agustus dan berakhir pada bulan Februari. Penelitian ini bertempat di MAN 1 Kuala Tungkal .
B. Metodologi Penelitian
Untuk menemukan Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal , dengan unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka digunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan determinatif yaitu denagn mencari pengaruh yang ditimbulkan oleh kegiatan ekstrakurikuler pengajian Al-Qur’an terhadap mata pelajaran PAI oleh siswa kelas 1 MAN Kuala Tungkal .
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek sebagai sumber data yang meminlki cirri-ciri/karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Karakteristik dalam penelitian ini adalah; (a) siswa kela 1A, 1B dan 1C, (b) bukan siswa pindahan, dan (c) bukan siswa tidak naik kelas. Berdasarkan karakteristik tersebut maka jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 146 orang.
Distribusi Siswa Kelas 1
Di MAN 1 Kuala Tungkal
NO KELAS JUMLAH SISWA
1 1A 48
2 1B 49
3 1C 49
TOTAL 146
2. Sampel
Untuk menetapkan besarnya jumlah sampel, peneliti akan menggunakan Nomogran Hari King dengan tingkat kesalahan 5 %. Berdasarkan ketentuan tersebut, diperoleh sample sebesar 51 (0,35 x 146 = 51,1 dibulatkan menjadi 51). Untuk menentukan sample pada masing-msing kelas peneliti menggunkan perhitungan persentase yang lebih lengkap dapat dilihat dalam tabel berikut:
NO KELAS POPULASI SAMPEL KETERANGAN
1 1A 48 17 Sampel diperoleh dari hsil perkalian seperti contoh 48 x 51: 146 = 16,77 dibulatkan menjadi 17 orang
2 1B 49 17
3 1C 49 17
JUMLAH 146 51
Teknik sampling yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling maksudnya adalah “teknik yang memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample” . Selanjutnya untuk penentuan sample yang digunakan adalah teknik sistematik random sampling. Alasannya karena peneliti mengetahui nama atau identifikasi dari satuan-satuan individu populasi melalui daftar hadir siswa dimasing-masing kelas.
D. Instrument Penelitian (termasuk uji coba instrumen)
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument yaitu berupa kuesioner untuk mendapatkan hasil-yang akurat. Adapun contoh-contoh kuesionernya yaitu:
1. Pernahkah anda mengikuti kegiatan ekstrakulikuler?
A. Pernah B. Tidak Pernah C. Belum pernah
2. Berpakali dalam satu semester anda mengikuti kegiatan ekstrakulikuler?
A. Tidak Pernah B. 1 kali C. 2 kali
3. Bagaimana prestasi belajar anda setelah mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler ini?
A. Naik B. Tetap C. Turun
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler pada mata pelajaran PAI maka peneliti akan menggunkan teknik langsung terjun kelapangan yang berupa observasi. Karena dengan instrument pengumpulan data semacam ini peneliti rasa data yang akan dikumpulkan lebih akurat bila kita mengamati sendiri apa yang akan terjadi dilapangan tersebut.
F. Teknik Analisias Data
Teknik analisis data yang akan dipakai untuk menjawab masalah 1 dan 3 adalah analisis prosentase dengan rumus:
Keterangan:
Me : Mean (rata-rata)
E: Epsilon (baca: jumlah)
Mengenai jenis kegiatan ekstrakurikuler dan jenis aktivitas belajar siswa akan dianalisis dengan memaparkan dalam bentuk kalimat. Sedangkan mengenai Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal Kuala Tungkal akan digunakan rumus regresi sebagai berikut:
Keterangan:
n : Jumlah sampel
Xi : Jumlah score variabel X
Yi : Jumlah score variabel Y
G. Hipotesis Statistik
Berdasarkan uraian dari laporan penelitian yang penliti lakukan pada MAN 1 Kuala Tungkal tentang pengaruh pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pengajian Al-qur’an terhadap aktivitas belajar siswa. Dan pengaruh yang dihasilkan sangat signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Suryosubroto B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta,1997
Nasir, A Sahilun, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problem Remaja. Jakarta: Kalam Mulia, 2002
Arikunto, Suharsimi, Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara, 1988
Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1995
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cet 3. Bandung : Alpabeta, 2007
“PENGARUH PERHATIAN GURU PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BIDANG STUDI PAI SMP3 KUALA TUNGKAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan peristiwa sehari-sehari disekolah, belajar merupakan hal yang komplek, kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subyek yaitu dari sisi siswa dan dari sisi guru. Satu hal yang harus dilakukan siswa adalah belajar, terutama belajar memahami diri sendiri, belajar memahami lingkungan dan belajar membaca isyarat zaman, belajar melihat kemasa depan dan belajar mengantisipasi realitas merupakan sikap mental dini yang harus terbentuk dalam dalam diri pribadi siswa, untuk melahirkan sikap mental anak yang antisipatif tersebut dibutuhkan guru yang piawai untuk mendidiknya.
Pendidikan intelektual dengan mengabaikan pendidikan sikap mental bukan zamannya lagi ketika jahiliyah moral dan akhlak merajalela ditengan ketakberdayaan dan kepasrahan insani, oleh karena itu kita harus membekali siswa dengan nilai-nilai moral, sosial, susilah, etika dan agama sebagai pembungkus kepribadian sehingga anak betuli-betul lahir sebagai anak yang berbudi luhur.
Guru merupakan penggerak kegiatan belajar para siswanya, ia harus menyusun suatu rencana tentang cara-cara melakukan tindakan serta mengumpulkan bahan-bahan yang dapat membangkitkn serta menolong para siswa agar mereka terus melakukan usaha-usaha yang efektif untuk mencapai tujuan belajar. Guru berusaha memotivasi semua anak dengan tekhnik yang sama sehingga mungkin sebagian akan tertolong, tetapi sebagian lagi tidak, oleh karena itu guru perlu terus belajar mengenai cara membangkitkan motivasi-motivasinya.
“Peranan motivasi tidak diragukan dalam belajar, banyak anak dengan intelegensi yang rendah disebabkan tidak adanya motivasi dalam belajar, fungsi motivasi seharusnya sebagai pendorong, penggerak dan pengarah perbuatan belajar dan tidak diperankan dengan baik. Meski begitu maka alternatis untuk menumbuhkan dan mengembangkan motivasi, jika motivasi intrinsik tidak ada dalam diri anak, maka motivasi ekstrinsik yang implikasinya dijabarkan kedalam bentuk-bentuk motivasi, yang terpenting adalah memberikan saran dalam upaya meningkatkan motivasi belajar” [1]
Agar kegiatan belajar didapatkan hasil yang efektif dan efisien tentu saja diperlukan prinsip-prinsip belajar yang dapat melapangkan jalan kearah keberhasilan belajar. Oleh karena itu perlu adanya prinsip belajar, dalam hal ini adalah prinsip pemusatan perhatian.
Dalam belajar diperlukan pemusatan perhatian, tanpa ini perbuatan belajar akan menghasilkan kesia-siaan dan kekecewaanlah yang ditemui. Ketidakmampuan seseorang berkonsentrasi dalam belajar disebabkan buyarnya terhadap objek.
Salah satu tugas guru adalah mengajar, dalam kegiatan mengajar ini tentu guru tidak dapat dilakukan sembarangan. Tetapi, harus menggunakan teori-teori dan prinsip-prinsip belajar agar bisa bertindak secara tepat, oleh karena itu guru perlu mengetahui teori dan prinsip belajar yang dapat membimbing aktivitas dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan memberi arah prioritas-prioritas dalam tindakan guru.
Prinsip perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa “Tanpa adanya perhatian, tidak mungkin terjadi belajar (Gage dan Berliner)” [2]. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya, apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hariakan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya, apabila perhatian ini tidak ada maka siswa perlu dibangkitkan perhatiannya
Dari uraian tersebut, maka penulis mengambil judul proposal penelitian pendidikan ini “PENGARUH PERHATIAN GURU PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BIDANG STUDI PAI SMP3 KUALA TUNGKAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan judul diatas, maka penulis memuat pertanyaan sebagai rumusan masalah yang ajan dijawab melalui penelitian.
1. Bagaimana perhatian Guru PAI kepada siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal tahun Pelajaran 2014?
2. Bagaimana motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX?
3. Bagaimana pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perhatian guru PAI kepada siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
2. Untuk mengetahui motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
3. Untuk mengetahui pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
D. Kegunaan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti berharap penelitian ini dapat berguna :
1. Bagi Guru
Sebagai khsanah pengetahuan guru dalam memberikan perhatian kepada siswanya.
2. Bagi siswa
Sebagai wawasan siswa dalam memperhatikan hal0hal yang bsa memotivasi dirinya lebih giat dalam belajar.
3. Bagi peneliti
Untuk menambah khasanah pengetahuan, pengalaman serta wawasan peneliti dalam memberi perhatian sebagai motivasi siswa agar giat belajat untuk menjadi bekal sebagai seorang calon guru.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi Oprasional
Agar pembaca mudah memahami isi dan pembahasan dalam proposal ini, maka penulis mempertegas pengertian dalam judul proposal penelitian pendidikan “PENGARUH PERHATIAN GURU PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BIDANG STUDI PAI SISWA KELAS IX SMP 3 KUALA TUNGKAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015?
1. Pengaruh Perhatian Guru PAI
a. Pengaruh adalah Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang/benda) yang ikut membetuk watak [3].
b. Perhatian adalah ikhwal memperhatikan, apa yang diperhatikan, minat [4].
c. Guru PAI adalah orang yang profesinya mengajar Pendidikan Agama Islam [5].
2. Motivasi Belajar Bidang Studi PAI
a. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu [6].
b. Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu pendidikan [7].
c. Bidang Studi PAI adalah mata pelajaran agama islam yang diajarkan di lembaga pendidikan. [8]
4. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan judul proposal penelitian ini adalah sebagai upaya guru PAI dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Data yang dikumpulkan
Data yang dikumpulkan adalah data yang perlu dihimpun untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto adalah “Hasil pencatatan penelitian baik berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan bahan penyusun suatu informasi” [9], maka dalam penelitian ini data yang dukumpulkan adalah
a. Data Perhatian Guru PAI SMP N 3 Kuala Tungkal .
Adapun data perhatian Guru PAI yang sebagai variable independen dalam penelitian ini adalah yang mencakup tentang cara guru PAI memberikan perhatian pada siswa misalnya : guru PAI selalu memberikan pesan-pesan, saran pada siswa, guru PAI selalu memberikan pertanyaan sebelum dan sesudah PBM, guru PAI selalu memberikan tugas pada siswa, guru PAI selalu memberi hadiah pada siswa, dll.
b. Data Motivasi Belajar Bidang Studi PAI Siswa kelas IX SMP N 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015
Data Motivasi belajar PAI siswa yang sebagai variabel independen dalam penelitian ini adalah mencakup tentang siswa selalu belajar PAI sebelum berangkat sekolah dan setelah pulang sekolah, siswa selalu mengerjakan tugas-tugas PAI, siswa selalu bertanya dalam PBM, bila ada waktu luang siswa selalu belajar PAI, dll
2. Sumber Data
Sumber Data adalah Sumber darimana data akan digali, sumber tersebut bisa berupa orang, dokumen, pustaka, barang, keadaan atau lainnya.
“Suharsimi Arikunto Mengklasifikasikan sumber data menjadi 3 (tiga) tingkatan huruf p dari bahasa inggris yaitu P (person) sumber data berupa orang, P (place) sumber data berupa tempat, P (paper) sumber data yang berupa simbol [10]”.
Keterangan singkat tentang ketiganya
a. Person yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.
b. Place yaitu sumber data yang menyajikan berupa keadaan diam dan bergerak. Diam misalnya ruangan, kelengkapan Alat, Wujud benda, warna dll. Sedangkan bergerak mislanya aktivitas, kinerja, laju, kendaraan, ritme, kegiatan belajar mengajar.
c. Paper yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar/simbol-simbol lain.
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah guru PAI kelas IX, aktivitas guru PAI dalam mengajar siswa kelas IX, siswa kelas IX, aktivitas siswa keals IX dalam proses belajar.
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah apabila dalam penelitian dilakukan terhadap seluruh populasi, hal ini senada dengan apa yang dikatakan Suharsimi Arikunto bahwa :
“Apabila subyek penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya populasi. Akan tetapi bila subyek penelitian lebih dari 100 orang, maka diperbolehkan untuk mengambil sampel antara 10% sampai dengan 15% atau 20% sampai denfan 25% atau lebih”. [11]
Dalam penelitian ini subyek penelitiannya kurang dari 100 orang, maka peneliti menggunakan subyek penelitian dan diambil seluruhnya, adalapun yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015,sedang siswa kelas IX ini memiliki karakteristik subyek misalnya tentang aktifitas siswa dalam belajar, motivasi belajar siswa, dll. Dan memiliki karakteristik obyek, misalnya tentang tata ruang kelas IX, isi dalam ruangan kelas IX, dll.
Tabel 1
Data Kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015
No Kelas Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1. IX 30 35
Jumlah 65
4. Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian perlu menggunakan tekhnik pengumpulan data yang relevan, karena penggunaan tekhnik pengumpulan data yang relevan memungkinkan diperolehnya data yang objektif.
Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Quisioner (angket)
“Quisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui” [12]. Dilihat dari jawaban yang diberikan, maka peneliti menggunakan Quisioner langsung. Quisioner langsung adalah responden langsung menjawab tentang dirinya dilihat dari cara menjawab, maka peneliti menggunakan Quisioner tertutup yaitu jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih [13].
Adapun Quisioner ini diberikan kepada siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
Jumlah pertanyaan pada Quisioner dalam penelitian ini menggunakan 10 item dan tiap item pertanyaan peneliti menyediakan jawaban dengan skor maksimal san minimal sesuai dengan ketentuan yang diberikan untuk memperoleh hasil prosentase (%) dari jumlah responden dengan skor sebagai berikut
Tabel 2
Skor Minimal dan Maksimal Prosentase Quisioner
No Alternatif Jawaban Skor
1. A 3
2. B 2
3. C 1
b. Interview (wawancara)
“Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara” [14]. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tekhnik interview dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada guru PAI kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015,tentang korelasi perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tekhnik interview terstruktur, dimana peneliti menyiapkan insrrumen peneliti berupa beberapa pertanyaan dan menyediakan alternatif jawabannya diberikan kepada responden dan pewawancara melingkari salah satu jawaban dari responden.
5. Teknik Analisi Data
Menurut Prof. Dr. Sugiyono yang dimaksud Analisis Data adalah :
“Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesia, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan, sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain [15]”.
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah peneliti menganalisa data tentang
a. Perhatian Guru terhadap motivasi belajar siswa IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
Dalam menganalisa variabel independen yaitu perhatian guru PAI dan variabel independen yaitu motivasi belajar PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015,adalah peneliti menggunakan Analisa deskriptif kualitatif karena bentuk datanya kualitatif yaitu data yang diperoleh dari data angket yang dijabarkan pada siswa dan hasilnya diberi skor lalu diprosentasikan dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
P : Presentase
F : Frekuensi atau jumlah responden yang menjawab pertanyaan
N : Jumlah seluruh responden [16]
Setlah hasilnya diketahui, kemudian dikategorikan dengan standar pengukuran sebagai berikut :
76% - 100% : Sangat Baik
56% - 75% : Baik
41% - 55% : Kurang Baik
0% - 40% : Tidak baik
c. Pengaruh perhatian terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015, peneliti menggunakan rumus product moment yaitu sebagai berikut:
∑ x y
√( ∑ x2 ) ( ∑ y2 )
rxy =
Keterangan :
rxy : Angka index korelasi antara variable x dan variabel y
xy : Jumlah dari hasil dari perkalian anata deviasi skor variable x
(yaitu variable x) dan deviasi skor variable y (yaitu variable y)
x2 : Jumlah deviasi skor x setelah terlebih dahulu dikuadratkan
y2 : Jumlah deviasi skor y setelah terlebih dahulu dikuadratkan
Hasil dari perhitungan Product Moment tersebut kemudian dikonsultasikan dengan standar pengukuran sebagai berikut :
Tabel 3
Skor Perhitungan Product Moment
Besar Nilai “r”
Product Moment Interplasi antara variable x dan y
Antara 0,800 – 1,00 Ada korelasi yang sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,800 Ada korelasi yang tinggi
Antara 0,400 – 0,600 Ada korelasi yang cukup
Antara 0,200 – 0,400 Ada korelasi yang lemah
Antara 0,000 – 0,200 Ada korelasi yang sangat lemah
B. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan pemahaman dalam pembahasan proposal penelitian pendidikan ini, maka penulis membuat sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I, Pendahuluan yang meliputi : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi oprasional, metode penelitian (data yang dikumpulkan, sumber data populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data) dan sistematika pembahasan.
BAB II, Landasan teori yang meliputi : tinjauan tentang perhatian guru PAI, tinjauan tentang Motivasi Belajar Bidang studi PAI siswa dan tinjauan tentang Pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
.
BAB III, Analisis yang meliputi : sejarah singkat SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
, kondisi sarana dan prasarana, struktur organisasi dan penyajian data.
BAB IV, Analisis yang meliputi : analisis data tentang guru PAI, analisis data tentang motivasi belajar PAI siswa dan analisis data tentang Pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015
BAB V, Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2008.
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Jakarta, Rineka Cipta, 2003.
Abu Azam Al Hadi, Pedoman Penulisan Skripsi, Lamongan, FAI Universitas Islam Lamongan, 2010
Bashori Muchsin, Pendidikan Islam Kontemporer, Bandung, Refika Aditama, 2009
Darwysyah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Gaung Persada Press, 2007
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2008
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2009
Margono, Metodologi Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2011
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam, Bandung, Remaja Rasda Karya, 2008
Oemar Hamalik, Psikologi Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2010
Ridwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Bandung, Alfabeta, 2011
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Rajawali Pers, 2011
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung, Alfabeta, 2011
Sunarto, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta, Rineka Cipta, 2010
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2008
--------, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2006
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan peristiwa sehari-sehari disekolah, belajar merupakan hal yang komplek, kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subyek yaitu dari sisi siswa dan dari sisi guru. Satu hal yang harus dilakukan siswa adalah belajar, terutama belajar memahami diri sendiri, belajar memahami lingkungan dan belajar membaca isyarat zaman, belajar melihat kemasa depan dan belajar mengantisipasi realitas merupakan sikap mental dini yang harus terbentuk dalam dalam diri pribadi siswa, untuk melahirkan sikap mental anak yang antisipatif tersebut dibutuhkan guru yang piawai untuk mendidiknya.
Pendidikan intelektual dengan mengabaikan pendidikan sikap mental bukan zamannya lagi ketika jahiliyah moral dan akhlak merajalela ditengan ketakberdayaan dan kepasrahan insani, oleh karena itu kita harus membekali siswa dengan nilai-nilai moral, sosial, susilah, etika dan agama sebagai pembungkus kepribadian sehingga anak betuli-betul lahir sebagai anak yang berbudi luhur.
Guru merupakan penggerak kegiatan belajar para siswanya, ia harus menyusun suatu rencana tentang cara-cara melakukan tindakan serta mengumpulkan bahan-bahan yang dapat membangkitkn serta menolong para siswa agar mereka terus melakukan usaha-usaha yang efektif untuk mencapai tujuan belajar. Guru berusaha memotivasi semua anak dengan tekhnik yang sama sehingga mungkin sebagian akan tertolong, tetapi sebagian lagi tidak, oleh karena itu guru perlu terus belajar mengenai cara membangkitkan motivasi-motivasinya.
“Peranan motivasi tidak diragukan dalam belajar, banyak anak dengan intelegensi yang rendah disebabkan tidak adanya motivasi dalam belajar, fungsi motivasi seharusnya sebagai pendorong, penggerak dan pengarah perbuatan belajar dan tidak diperankan dengan baik. Meski begitu maka alternatis untuk menumbuhkan dan mengembangkan motivasi, jika motivasi intrinsik tidak ada dalam diri anak, maka motivasi ekstrinsik yang implikasinya dijabarkan kedalam bentuk-bentuk motivasi, yang terpenting adalah memberikan saran dalam upaya meningkatkan motivasi belajar” [1]
Agar kegiatan belajar didapatkan hasil yang efektif dan efisien tentu saja diperlukan prinsip-prinsip belajar yang dapat melapangkan jalan kearah keberhasilan belajar. Oleh karena itu perlu adanya prinsip belajar, dalam hal ini adalah prinsip pemusatan perhatian.
Dalam belajar diperlukan pemusatan perhatian, tanpa ini perbuatan belajar akan menghasilkan kesia-siaan dan kekecewaanlah yang ditemui. Ketidakmampuan seseorang berkonsentrasi dalam belajar disebabkan buyarnya terhadap objek.
Salah satu tugas guru adalah mengajar, dalam kegiatan mengajar ini tentu guru tidak dapat dilakukan sembarangan. Tetapi, harus menggunakan teori-teori dan prinsip-prinsip belajar agar bisa bertindak secara tepat, oleh karena itu guru perlu mengetahui teori dan prinsip belajar yang dapat membimbing aktivitas dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan memberi arah prioritas-prioritas dalam tindakan guru.
Prinsip perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa “Tanpa adanya perhatian, tidak mungkin terjadi belajar (Gage dan Berliner)” [2]. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya, apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hariakan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya, apabila perhatian ini tidak ada maka siswa perlu dibangkitkan perhatiannya
Dari uraian tersebut, maka penulis mengambil judul proposal penelitian pendidikan ini “PENGARUH PERHATIAN GURU PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BIDANG STUDI PAI SMP3 KUALA TUNGKAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan judul diatas, maka penulis memuat pertanyaan sebagai rumusan masalah yang ajan dijawab melalui penelitian.
1. Bagaimana perhatian Guru PAI kepada siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal tahun Pelajaran 2014?
2. Bagaimana motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX?
3. Bagaimana pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perhatian guru PAI kepada siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
2. Untuk mengetahui motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
3. Untuk mengetahui pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
D. Kegunaan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti berharap penelitian ini dapat berguna :
1. Bagi Guru
Sebagai khsanah pengetahuan guru dalam memberikan perhatian kepada siswanya.
2. Bagi siswa
Sebagai wawasan siswa dalam memperhatikan hal0hal yang bsa memotivasi dirinya lebih giat dalam belajar.
3. Bagi peneliti
Untuk menambah khasanah pengetahuan, pengalaman serta wawasan peneliti dalam memberi perhatian sebagai motivasi siswa agar giat belajat untuk menjadi bekal sebagai seorang calon guru.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi Oprasional
Agar pembaca mudah memahami isi dan pembahasan dalam proposal ini, maka penulis mempertegas pengertian dalam judul proposal penelitian pendidikan “PENGARUH PERHATIAN GURU PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BIDANG STUDI PAI SISWA KELAS IX SMP 3 KUALA TUNGKAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015?
1. Pengaruh Perhatian Guru PAI
a. Pengaruh adalah Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang/benda) yang ikut membetuk watak [3].
b. Perhatian adalah ikhwal memperhatikan, apa yang diperhatikan, minat [4].
c. Guru PAI adalah orang yang profesinya mengajar Pendidikan Agama Islam [5].
2. Motivasi Belajar Bidang Studi PAI
a. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu [6].
b. Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu pendidikan [7].
c. Bidang Studi PAI adalah mata pelajaran agama islam yang diajarkan di lembaga pendidikan. [8]
4. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan judul proposal penelitian ini adalah sebagai upaya guru PAI dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Data yang dikumpulkan
Data yang dikumpulkan adalah data yang perlu dihimpun untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto adalah “Hasil pencatatan penelitian baik berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan bahan penyusun suatu informasi” [9], maka dalam penelitian ini data yang dukumpulkan adalah
a. Data Perhatian Guru PAI SMP N 3 Kuala Tungkal .
Adapun data perhatian Guru PAI yang sebagai variable independen dalam penelitian ini adalah yang mencakup tentang cara guru PAI memberikan perhatian pada siswa misalnya : guru PAI selalu memberikan pesan-pesan, saran pada siswa, guru PAI selalu memberikan pertanyaan sebelum dan sesudah PBM, guru PAI selalu memberikan tugas pada siswa, guru PAI selalu memberi hadiah pada siswa, dll.
b. Data Motivasi Belajar Bidang Studi PAI Siswa kelas IX SMP N 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015
Data Motivasi belajar PAI siswa yang sebagai variabel independen dalam penelitian ini adalah mencakup tentang siswa selalu belajar PAI sebelum berangkat sekolah dan setelah pulang sekolah, siswa selalu mengerjakan tugas-tugas PAI, siswa selalu bertanya dalam PBM, bila ada waktu luang siswa selalu belajar PAI, dll
2. Sumber Data
Sumber Data adalah Sumber darimana data akan digali, sumber tersebut bisa berupa orang, dokumen, pustaka, barang, keadaan atau lainnya.
“Suharsimi Arikunto Mengklasifikasikan sumber data menjadi 3 (tiga) tingkatan huruf p dari bahasa inggris yaitu P (person) sumber data berupa orang, P (place) sumber data berupa tempat, P (paper) sumber data yang berupa simbol [10]”.
Keterangan singkat tentang ketiganya
a. Person yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.
b. Place yaitu sumber data yang menyajikan berupa keadaan diam dan bergerak. Diam misalnya ruangan, kelengkapan Alat, Wujud benda, warna dll. Sedangkan bergerak mislanya aktivitas, kinerja, laju, kendaraan, ritme, kegiatan belajar mengajar.
c. Paper yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar/simbol-simbol lain.
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah guru PAI kelas IX, aktivitas guru PAI dalam mengajar siswa kelas IX, siswa kelas IX, aktivitas siswa keals IX dalam proses belajar.
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah apabila dalam penelitian dilakukan terhadap seluruh populasi, hal ini senada dengan apa yang dikatakan Suharsimi Arikunto bahwa :
“Apabila subyek penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya populasi. Akan tetapi bila subyek penelitian lebih dari 100 orang, maka diperbolehkan untuk mengambil sampel antara 10% sampai dengan 15% atau 20% sampai denfan 25% atau lebih”. [11]
Dalam penelitian ini subyek penelitiannya kurang dari 100 orang, maka peneliti menggunakan subyek penelitian dan diambil seluruhnya, adalapun yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015,sedang siswa kelas IX ini memiliki karakteristik subyek misalnya tentang aktifitas siswa dalam belajar, motivasi belajar siswa, dll. Dan memiliki karakteristik obyek, misalnya tentang tata ruang kelas IX, isi dalam ruangan kelas IX, dll.
Tabel 1
Data Kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015
No Kelas Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1. IX 30 35
Jumlah 65
4. Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian perlu menggunakan tekhnik pengumpulan data yang relevan, karena penggunaan tekhnik pengumpulan data yang relevan memungkinkan diperolehnya data yang objektif.
Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Quisioner (angket)
“Quisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui” [12]. Dilihat dari jawaban yang diberikan, maka peneliti menggunakan Quisioner langsung. Quisioner langsung adalah responden langsung menjawab tentang dirinya dilihat dari cara menjawab, maka peneliti menggunakan Quisioner tertutup yaitu jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih [13].
Adapun Quisioner ini diberikan kepada siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
Jumlah pertanyaan pada Quisioner dalam penelitian ini menggunakan 10 item dan tiap item pertanyaan peneliti menyediakan jawaban dengan skor maksimal san minimal sesuai dengan ketentuan yang diberikan untuk memperoleh hasil prosentase (%) dari jumlah responden dengan skor sebagai berikut
Tabel 2
Skor Minimal dan Maksimal Prosentase Quisioner
No Alternatif Jawaban Skor
1. A 3
2. B 2
3. C 1
b. Interview (wawancara)
“Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara” [14]. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tekhnik interview dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada guru PAI kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015,tentang korelasi perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tekhnik interview terstruktur, dimana peneliti menyiapkan insrrumen peneliti berupa beberapa pertanyaan dan menyediakan alternatif jawabannya diberikan kepada responden dan pewawancara melingkari salah satu jawaban dari responden.
5. Teknik Analisi Data
Menurut Prof. Dr. Sugiyono yang dimaksud Analisis Data adalah :
“Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesia, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan, sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain [15]”.
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah peneliti menganalisa data tentang
a. Perhatian Guru terhadap motivasi belajar siswa IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
Dalam menganalisa variabel independen yaitu perhatian guru PAI dan variabel independen yaitu motivasi belajar PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015,adalah peneliti menggunakan Analisa deskriptif kualitatif karena bentuk datanya kualitatif yaitu data yang diperoleh dari data angket yang dijabarkan pada siswa dan hasilnya diberi skor lalu diprosentasikan dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
P : Presentase
F : Frekuensi atau jumlah responden yang menjawab pertanyaan
N : Jumlah seluruh responden [16]
Setlah hasilnya diketahui, kemudian dikategorikan dengan standar pengukuran sebagai berikut :
76% - 100% : Sangat Baik
56% - 75% : Baik
41% - 55% : Kurang Baik
0% - 40% : Tidak baik
c. Pengaruh perhatian terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015, peneliti menggunakan rumus product moment yaitu sebagai berikut:
∑ x y
√( ∑ x2 ) ( ∑ y2 )
rxy =
Keterangan :
rxy : Angka index korelasi antara variable x dan variabel y
xy : Jumlah dari hasil dari perkalian anata deviasi skor variable x
(yaitu variable x) dan deviasi skor variable y (yaitu variable y)
x2 : Jumlah deviasi skor x setelah terlebih dahulu dikuadratkan
y2 : Jumlah deviasi skor y setelah terlebih dahulu dikuadratkan
Hasil dari perhitungan Product Moment tersebut kemudian dikonsultasikan dengan standar pengukuran sebagai berikut :
Tabel 3
Skor Perhitungan Product Moment
Besar Nilai “r”
Product Moment Interplasi antara variable x dan y
Antara 0,800 – 1,00 Ada korelasi yang sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,800 Ada korelasi yang tinggi
Antara 0,400 – 0,600 Ada korelasi yang cukup
Antara 0,200 – 0,400 Ada korelasi yang lemah
Antara 0,000 – 0,200 Ada korelasi yang sangat lemah
B. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan pemahaman dalam pembahasan proposal penelitian pendidikan ini, maka penulis membuat sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I, Pendahuluan yang meliputi : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi oprasional, metode penelitian (data yang dikumpulkan, sumber data populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data) dan sistematika pembahasan.
BAB II, Landasan teori yang meliputi : tinjauan tentang perhatian guru PAI, tinjauan tentang Motivasi Belajar Bidang studi PAI siswa dan tinjauan tentang Pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
.
BAB III, Analisis yang meliputi : sejarah singkat SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
, kondisi sarana dan prasarana, struktur organisasi dan penyajian data.
BAB IV, Analisis yang meliputi : analisis data tentang guru PAI, analisis data tentang motivasi belajar PAI siswa dan analisis data tentang Pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015
BAB V, Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2008.
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Jakarta, Rineka Cipta, 2003.
Abu Azam Al Hadi, Pedoman Penulisan Skripsi, Lamongan, FAI Universitas Islam Lamongan, 2010
Bashori Muchsin, Pendidikan Islam Kontemporer, Bandung, Refika Aditama, 2009
Darwysyah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Gaung Persada Press, 2007
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2008
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2009
Margono, Metodologi Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2011
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam, Bandung, Remaja Rasda Karya, 2008
Oemar Hamalik, Psikologi Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2010
Ridwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Bandung, Alfabeta, 2011
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Rajawali Pers, 2011
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung, Alfabeta, 2011
Sunarto, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta, Rineka Cipta, 2010
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2008
--------, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2006
Subscribe to:
Posts (Atom)