PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi edukatif antara guru dan siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi tiga aspek, yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai tujuan secara baik, diperlukan peran maksimal dari seorang guru, baik dalam penyampai materi, penggunaan metode, pengelolaan kelas dan sebagainya. Selain itu, diharapkan kepada guru untuk lebih kreatif untuk melakukan kegiatan pendukung pembelajaran didialam kelas salah satu kegiatan pendukung yang dimaksud adalah kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan “kegiatan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran”. Kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dilakukan disekolah maupun diluar sekolah tergantung dengan kebutuhan dan kesesuaian jenis kegiatan ekstrakurikuler.
Khusus untuk mata pelajaran PAI, jenis kegiatan ekstrakurikuler yang sering dilaksanakan disekolah maupun diluar sekolah. Seperti pesantren kilat, perkampungan muslim, santri ramadhan, peringatan maulid Nabi, pengajian Al-Qur’an, calisa dan sebagainya.
Dari paparan singkat diatas bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dapat menunjangkegiatan belajar siswa, termasuk kegiatan yang dapat menunjang aktivitas belajar siswa dikelas. Dugaan ini terbukti dari hasil prasurvey yang peneliti lakukan di MAN 1Kuala Tungkal tersebut. Dari prasurvey tersebut, peneliti menemukan sebagian siswa yang sering mengikuti kegiatan OSIS, pesantern kilat, pramuka, peringatan PHBI, dan sebagainya juga aktif berpartisifasi dalam kegiatan belajar di kelas.
Berdasarkan hasil prasurvey diatas terlihat adanya pengaruh yang positif dari kegiatan ekstrakurikuler terhadap aktivitas belajar siswa dikelas. Untuk membuktikan dugaan dari prasurvey tersebut peneliti merasa teratrik untuk menelitinya dengan judul: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajara Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Kuala Tungkal
B. Identifikasi masalah
Merujuk pada Latar belakang maslah di atas maka dapat di identifikasi beberapa masalah yang berkaitan dengan latar belakang diatas :
1. Apakah ada pengarauh terhadap perstasi belajar sisiwa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Isalam setelah mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler Pengajian Al-Quran?
2. Apakah terdapat hubungan antara kegiatan Ekstarkulikuler pengajian Al-Quran pada prestasi belajar Siswa?
C. Pembatasan Masalah
Karena keterbatsan dari segi waktu, kesempatan dan kemampuan peneliti, maka penilitian ini hanya membahas tentang pengaruh dan hubungan antara kegiatan ekstrakulikuler dengan prestasi belajar sisiwa kelas 1 MAN 1 Kuala Tungkal .
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan prasurvey diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya dalam penelitian diatas sebagai berikut:
1. Bagaimana Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an Siswa Kelas satu pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal ?
2. Bagaimana Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal ?
3. Apakan terdapat Pengaruh yang Signifikant antara Kegiatan Ekstrakulikuler Pengajian Al-Quran terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal ?
E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
a) Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal . Namun secara spesifik tujuan penelitian ini bertujuan umtuk memperoleh informasi dan kejelasan tentang:
1. Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal .
2. Aktivitas belajar siswa kelas 1 pada mata pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal .
3. Pengaruh yang signifikant antara kegiatan terhadap aktivitas belajar siswa kelas 1 pada mata pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal .
b) Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini dapat peneliti rangkum kedalalam 2 bagian yaitu:
1. Manfaat Praktis
1.1. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan terutama dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
1.2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka penyempurnaan konsep maupun implementasi praktik pendidikan sebagai upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.
2. Manfaat Teoritis
2.1. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan yang bermanfaat bagi guru PAI sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mempengaruhi secara positif terhadap aktivitas belajar siswa di kelas.
BAB II
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Kerangka Teori
1. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Pengertian Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an (PAI)
Kegiatan ekstrakurikuler adalah “kegiatan yang dilaksanakan disekolah atau dilingkungan masyarakat untuk menunjang program pengajaran”. Selain itu, Suharsimi Arikunto mendefinisikan kegiatan ekstrakurikuler sebagai “kegiatan tambahan diluar struktur program yang pada umumnya merupakan program pilihan“.
Adapun pengertian pengajian Al-qur’an (PAI) adalah “usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam kerukunan antar umat beragama”.
Berdasarkan pebgertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kegiatan ekstrakurikuler pengajian Al-Qur’an adalah kegiatan tambahan yang dilaksankan diluar jam tambahan biasa dengan tujuan agar kegiatan tambhan tersebut dapat membantu manyiakan siswa yang meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama.
b. Prinsip-prinsip Program Ekstrakurikuler
Dengan berpedoman pada maksud dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler disekolah maka dapat dikemukakan prinsip-prinsip kegiatan ekstrakurikuler. prinsip kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:
1. Semua siswa, guru dan personil administrasi sekolah hendaknya ikut serta dalam usaha meningkatkan program.
2. Kerjasama dalam team adalah fundamental.
3. Perbuatan untuk partisipasi hendaknya dibatasi.
4. Proses lebih penting daripada hasil.
5. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.
2. Aktivitas Belajar Siswa
a. Pengertian Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubhan pengetahuan-pengetahua, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada siswa sebgai latihan yang dilaksanakan secara sengaja.
b. Jenis Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip diatas, diharapkan kepada guru untuk dapat mengembangkan aktivitas siswa. Diatas jenis-jenis aktivitas yang dimaksud dapat digolongkan menjadi:
1) Visual Activities, yaitu segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas siswa dalam melihat, mengamat, dan memperhatikan.
2) Oral Activities, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam mengucapkan, melafazkan, dan berfikir.
3) Listening Aktivities, aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam berkonsentrasi menyimak pelajaran.
4) Motor Activities, yakni segala keterampilan jasmani siswa untuk mengekspresikan bakat yang dimilikinya.
B. Kerangka Berfikir
Berdasarkan gambar diatas maka akan diketahui apakah ada pengaruh yang ditimbulkan kegiatan ekstrakurikuler mata pelajaran PAI (variabel x), terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PAI (variabel y). Lalu dengan diketahui pengaruhnya sehingga memungkinkan kemudahan bagi guru untuk menyusun rencana kerja yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
C. Penelitian Yang Relevan
Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah menelusuri beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penenlitian yang peneliti lakukan ini. Dari beberapa contoh judul penelitian terdahulu memang memiliki keterkaitan dari segi masalah yaitu mencari tau tentang hubungan dan pengaruh akan tetapi objek dan sasarannya yang berbeda. Oleh karena itu peneliti memilih masalah tentang Pengaruh Kegiatan Ekstrakulikuler pada aktivitas belajar siswa MAN 1 Kuala Tungkal .
D. Hipotesis Penelitian
Menurut Arikunto mendefinisikan hipotesis sebagai “suatu jawaban yang besifat sementara terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang akan terkumpul“. Berdasarkan pendapat diatas maka akan peneliti rumuskan bahwa terdapat Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal .
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Sasaran, Waktu dan Lokasi Penelitian
Yang menjadi sasaran pada penelitian ini adalah sisiwa MAN 1 kelas 1 Kuala Tungkal , alasan memilih MAN 1 kelas 1 kota Kuala Tungkal , dikarenakan faktor lokasi dan keadaan dimana penelitia merasa perlu melakukan penelitian ini. Rencana dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini selama 6 bulan, mulai dari bulan Agustus dan berakhir pada bulan Februari. Penelitian ini bertempat di MAN 1 Kuala Tungkal .
B. Metodologi Penelitian
Untuk menemukan Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal , dengan unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka digunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan determinatif yaitu denagn mencari pengaruh yang ditimbulkan oleh kegiatan ekstrakurikuler pengajian Al-Qur’an terhadap mata pelajaran PAI oleh siswa kelas 1 MAN Kuala Tungkal .
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek sebagai sumber data yang meminlki cirri-ciri/karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Karakteristik dalam penelitian ini adalah; (a) siswa kela 1A, 1B dan 1C, (b) bukan siswa pindahan, dan (c) bukan siswa tidak naik kelas. Berdasarkan karakteristik tersebut maka jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 146 orang.
Distribusi Siswa Kelas 1
Di MAN 1 Kuala Tungkal
NO KELAS JUMLAH SISWA
1 1A 48
2 1B 49
3 1C 49
TOTAL 146
2. Sampel
Untuk menetapkan besarnya jumlah sampel, peneliti akan menggunakan Nomogran Hari King dengan tingkat kesalahan 5 %. Berdasarkan ketentuan tersebut, diperoleh sample sebesar 51 (0,35 x 146 = 51,1 dibulatkan menjadi 51). Untuk menentukan sample pada masing-msing kelas peneliti menggunkan perhitungan persentase yang lebih lengkap dapat dilihat dalam tabel berikut:
NO KELAS POPULASI SAMPEL KETERANGAN
1 1A 48 17 Sampel diperoleh dari hsil perkalian seperti contoh 48 x 51: 146 = 16,77 dibulatkan menjadi 17 orang
2 1B 49 17
3 1C 49 17
JUMLAH 146 51
Teknik sampling yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling maksudnya adalah “teknik yang memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample” . Selanjutnya untuk penentuan sample yang digunakan adalah teknik sistematik random sampling. Alasannya karena peneliti mengetahui nama atau identifikasi dari satuan-satuan individu populasi melalui daftar hadir siswa dimasing-masing kelas.
D. Instrument Penelitian (termasuk uji coba instrumen)
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument yaitu berupa kuesioner untuk mendapatkan hasil-yang akurat. Adapun contoh-contoh kuesionernya yaitu:
1. Pernahkah anda mengikuti kegiatan ekstrakulikuler?
A. Pernah B. Tidak Pernah C. Belum pernah
2. Berpakali dalam satu semester anda mengikuti kegiatan ekstrakulikuler?
A. Tidak Pernah B. 1 kali C. 2 kali
3. Bagaimana prestasi belajar anda setelah mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler ini?
A. Naik B. Tetap C. Turun
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler pada mata pelajaran PAI maka peneliti akan menggunkan teknik langsung terjun kelapangan yang berupa observasi. Karena dengan instrument pengumpulan data semacam ini peneliti rasa data yang akan dikumpulkan lebih akurat bila kita mengamati sendiri apa yang akan terjadi dilapangan tersebut.
F. Teknik Analisias Data
Teknik analisis data yang akan dipakai untuk menjawab masalah 1 dan 3 adalah analisis prosentase dengan rumus:
Keterangan:
Me : Mean (rata-rata)
E: Epsilon (baca: jumlah)
Mengenai jenis kegiatan ekstrakurikuler dan jenis aktivitas belajar siswa akan dianalisis dengan memaparkan dalam bentuk kalimat. Sedangkan mengenai Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 1 Kuala Tungkal Kuala Tungkal akan digunakan rumus regresi sebagai berikut:
Keterangan:
n : Jumlah sampel
Xi : Jumlah score variabel X
Yi : Jumlah score variabel Y
G. Hipotesis Statistik
Berdasarkan uraian dari laporan penelitian yang penliti lakukan pada MAN 1 Kuala Tungkal tentang pengaruh pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pengajian Al-qur’an terhadap aktivitas belajar siswa. Dan pengaruh yang dihasilkan sangat signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Suryosubroto B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta,1997
Nasir, A Sahilun, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problem Remaja. Jakarta: Kalam Mulia, 2002
Arikunto, Suharsimi, Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara, 1988
Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1995
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cet 3. Bandung : Alpabeta, 2007
Friday, 23 May 2014
“PENGARUH PERHATIAN GURU PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BIDANG STUDI PAI SMP3 KUALA TUNGKAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan peristiwa sehari-sehari disekolah, belajar merupakan hal yang komplek, kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subyek yaitu dari sisi siswa dan dari sisi guru. Satu hal yang harus dilakukan siswa adalah belajar, terutama belajar memahami diri sendiri, belajar memahami lingkungan dan belajar membaca isyarat zaman, belajar melihat kemasa depan dan belajar mengantisipasi realitas merupakan sikap mental dini yang harus terbentuk dalam dalam diri pribadi siswa, untuk melahirkan sikap mental anak yang antisipatif tersebut dibutuhkan guru yang piawai untuk mendidiknya.
Pendidikan intelektual dengan mengabaikan pendidikan sikap mental bukan zamannya lagi ketika jahiliyah moral dan akhlak merajalela ditengan ketakberdayaan dan kepasrahan insani, oleh karena itu kita harus membekali siswa dengan nilai-nilai moral, sosial, susilah, etika dan agama sebagai pembungkus kepribadian sehingga anak betuli-betul lahir sebagai anak yang berbudi luhur.
Guru merupakan penggerak kegiatan belajar para siswanya, ia harus menyusun suatu rencana tentang cara-cara melakukan tindakan serta mengumpulkan bahan-bahan yang dapat membangkitkn serta menolong para siswa agar mereka terus melakukan usaha-usaha yang efektif untuk mencapai tujuan belajar. Guru berusaha memotivasi semua anak dengan tekhnik yang sama sehingga mungkin sebagian akan tertolong, tetapi sebagian lagi tidak, oleh karena itu guru perlu terus belajar mengenai cara membangkitkan motivasi-motivasinya.
“Peranan motivasi tidak diragukan dalam belajar, banyak anak dengan intelegensi yang rendah disebabkan tidak adanya motivasi dalam belajar, fungsi motivasi seharusnya sebagai pendorong, penggerak dan pengarah perbuatan belajar dan tidak diperankan dengan baik. Meski begitu maka alternatis untuk menumbuhkan dan mengembangkan motivasi, jika motivasi intrinsik tidak ada dalam diri anak, maka motivasi ekstrinsik yang implikasinya dijabarkan kedalam bentuk-bentuk motivasi, yang terpenting adalah memberikan saran dalam upaya meningkatkan motivasi belajar” [1]
Agar kegiatan belajar didapatkan hasil yang efektif dan efisien tentu saja diperlukan prinsip-prinsip belajar yang dapat melapangkan jalan kearah keberhasilan belajar. Oleh karena itu perlu adanya prinsip belajar, dalam hal ini adalah prinsip pemusatan perhatian.
Dalam belajar diperlukan pemusatan perhatian, tanpa ini perbuatan belajar akan menghasilkan kesia-siaan dan kekecewaanlah yang ditemui. Ketidakmampuan seseorang berkonsentrasi dalam belajar disebabkan buyarnya terhadap objek.
Salah satu tugas guru adalah mengajar, dalam kegiatan mengajar ini tentu guru tidak dapat dilakukan sembarangan. Tetapi, harus menggunakan teori-teori dan prinsip-prinsip belajar agar bisa bertindak secara tepat, oleh karena itu guru perlu mengetahui teori dan prinsip belajar yang dapat membimbing aktivitas dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan memberi arah prioritas-prioritas dalam tindakan guru.
Prinsip perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa “Tanpa adanya perhatian, tidak mungkin terjadi belajar (Gage dan Berliner)” [2]. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya, apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hariakan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya, apabila perhatian ini tidak ada maka siswa perlu dibangkitkan perhatiannya
Dari uraian tersebut, maka penulis mengambil judul proposal penelitian pendidikan ini “PENGARUH PERHATIAN GURU PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BIDANG STUDI PAI SMP3 KUALA TUNGKAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan judul diatas, maka penulis memuat pertanyaan sebagai rumusan masalah yang ajan dijawab melalui penelitian.
1. Bagaimana perhatian Guru PAI kepada siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal tahun Pelajaran 2014?
2. Bagaimana motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX?
3. Bagaimana pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perhatian guru PAI kepada siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
2. Untuk mengetahui motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
3. Untuk mengetahui pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
D. Kegunaan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti berharap penelitian ini dapat berguna :
1. Bagi Guru
Sebagai khsanah pengetahuan guru dalam memberikan perhatian kepada siswanya.
2. Bagi siswa
Sebagai wawasan siswa dalam memperhatikan hal0hal yang bsa memotivasi dirinya lebih giat dalam belajar.
3. Bagi peneliti
Untuk menambah khasanah pengetahuan, pengalaman serta wawasan peneliti dalam memberi perhatian sebagai motivasi siswa agar giat belajat untuk menjadi bekal sebagai seorang calon guru.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi Oprasional
Agar pembaca mudah memahami isi dan pembahasan dalam proposal ini, maka penulis mempertegas pengertian dalam judul proposal penelitian pendidikan “PENGARUH PERHATIAN GURU PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BIDANG STUDI PAI SISWA KELAS IX SMP 3 KUALA TUNGKAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015?
1. Pengaruh Perhatian Guru PAI
a. Pengaruh adalah Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang/benda) yang ikut membetuk watak [3].
b. Perhatian adalah ikhwal memperhatikan, apa yang diperhatikan, minat [4].
c. Guru PAI adalah orang yang profesinya mengajar Pendidikan Agama Islam [5].
2. Motivasi Belajar Bidang Studi PAI
a. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu [6].
b. Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu pendidikan [7].
c. Bidang Studi PAI adalah mata pelajaran agama islam yang diajarkan di lembaga pendidikan. [8]
4. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan judul proposal penelitian ini adalah sebagai upaya guru PAI dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Data yang dikumpulkan
Data yang dikumpulkan adalah data yang perlu dihimpun untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto adalah “Hasil pencatatan penelitian baik berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan bahan penyusun suatu informasi” [9], maka dalam penelitian ini data yang dukumpulkan adalah
a. Data Perhatian Guru PAI SMP N 3 Kuala Tungkal .
Adapun data perhatian Guru PAI yang sebagai variable independen dalam penelitian ini adalah yang mencakup tentang cara guru PAI memberikan perhatian pada siswa misalnya : guru PAI selalu memberikan pesan-pesan, saran pada siswa, guru PAI selalu memberikan pertanyaan sebelum dan sesudah PBM, guru PAI selalu memberikan tugas pada siswa, guru PAI selalu memberi hadiah pada siswa, dll.
b. Data Motivasi Belajar Bidang Studi PAI Siswa kelas IX SMP N 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015
Data Motivasi belajar PAI siswa yang sebagai variabel independen dalam penelitian ini adalah mencakup tentang siswa selalu belajar PAI sebelum berangkat sekolah dan setelah pulang sekolah, siswa selalu mengerjakan tugas-tugas PAI, siswa selalu bertanya dalam PBM, bila ada waktu luang siswa selalu belajar PAI, dll
2. Sumber Data
Sumber Data adalah Sumber darimana data akan digali, sumber tersebut bisa berupa orang, dokumen, pustaka, barang, keadaan atau lainnya.
“Suharsimi Arikunto Mengklasifikasikan sumber data menjadi 3 (tiga) tingkatan huruf p dari bahasa inggris yaitu P (person) sumber data berupa orang, P (place) sumber data berupa tempat, P (paper) sumber data yang berupa simbol [10]”.
Keterangan singkat tentang ketiganya
a. Person yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.
b. Place yaitu sumber data yang menyajikan berupa keadaan diam dan bergerak. Diam misalnya ruangan, kelengkapan Alat, Wujud benda, warna dll. Sedangkan bergerak mislanya aktivitas, kinerja, laju, kendaraan, ritme, kegiatan belajar mengajar.
c. Paper yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar/simbol-simbol lain.
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah guru PAI kelas IX, aktivitas guru PAI dalam mengajar siswa kelas IX, siswa kelas IX, aktivitas siswa keals IX dalam proses belajar.
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah apabila dalam penelitian dilakukan terhadap seluruh populasi, hal ini senada dengan apa yang dikatakan Suharsimi Arikunto bahwa :
“Apabila subyek penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya populasi. Akan tetapi bila subyek penelitian lebih dari 100 orang, maka diperbolehkan untuk mengambil sampel antara 10% sampai dengan 15% atau 20% sampai denfan 25% atau lebih”. [11]
Dalam penelitian ini subyek penelitiannya kurang dari 100 orang, maka peneliti menggunakan subyek penelitian dan diambil seluruhnya, adalapun yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015,sedang siswa kelas IX ini memiliki karakteristik subyek misalnya tentang aktifitas siswa dalam belajar, motivasi belajar siswa, dll. Dan memiliki karakteristik obyek, misalnya tentang tata ruang kelas IX, isi dalam ruangan kelas IX, dll.
Tabel 1
Data Kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015
No Kelas Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1. IX 30 35
Jumlah 65
4. Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian perlu menggunakan tekhnik pengumpulan data yang relevan, karena penggunaan tekhnik pengumpulan data yang relevan memungkinkan diperolehnya data yang objektif.
Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Quisioner (angket)
“Quisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui” [12]. Dilihat dari jawaban yang diberikan, maka peneliti menggunakan Quisioner langsung. Quisioner langsung adalah responden langsung menjawab tentang dirinya dilihat dari cara menjawab, maka peneliti menggunakan Quisioner tertutup yaitu jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih [13].
Adapun Quisioner ini diberikan kepada siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
Jumlah pertanyaan pada Quisioner dalam penelitian ini menggunakan 10 item dan tiap item pertanyaan peneliti menyediakan jawaban dengan skor maksimal san minimal sesuai dengan ketentuan yang diberikan untuk memperoleh hasil prosentase (%) dari jumlah responden dengan skor sebagai berikut
Tabel 2
Skor Minimal dan Maksimal Prosentase Quisioner
No Alternatif Jawaban Skor
1. A 3
2. B 2
3. C 1
b. Interview (wawancara)
“Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara” [14]. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tekhnik interview dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada guru PAI kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015,tentang korelasi perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tekhnik interview terstruktur, dimana peneliti menyiapkan insrrumen peneliti berupa beberapa pertanyaan dan menyediakan alternatif jawabannya diberikan kepada responden dan pewawancara melingkari salah satu jawaban dari responden.
5. Teknik Analisi Data
Menurut Prof. Dr. Sugiyono yang dimaksud Analisis Data adalah :
“Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesia, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan, sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain [15]”.
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah peneliti menganalisa data tentang
a. Perhatian Guru terhadap motivasi belajar siswa IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
Dalam menganalisa variabel independen yaitu perhatian guru PAI dan variabel independen yaitu motivasi belajar PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015,adalah peneliti menggunakan Analisa deskriptif kualitatif karena bentuk datanya kualitatif yaitu data yang diperoleh dari data angket yang dijabarkan pada siswa dan hasilnya diberi skor lalu diprosentasikan dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
P : Presentase
F : Frekuensi atau jumlah responden yang menjawab pertanyaan
N : Jumlah seluruh responden [16]
Setlah hasilnya diketahui, kemudian dikategorikan dengan standar pengukuran sebagai berikut :
76% - 100% : Sangat Baik
56% - 75% : Baik
41% - 55% : Kurang Baik
0% - 40% : Tidak baik
c. Pengaruh perhatian terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015, peneliti menggunakan rumus product moment yaitu sebagai berikut:
∑ x y
√( ∑ x2 ) ( ∑ y2 )
rxy =
Keterangan :
rxy : Angka index korelasi antara variable x dan variabel y
xy : Jumlah dari hasil dari perkalian anata deviasi skor variable x
(yaitu variable x) dan deviasi skor variable y (yaitu variable y)
x2 : Jumlah deviasi skor x setelah terlebih dahulu dikuadratkan
y2 : Jumlah deviasi skor y setelah terlebih dahulu dikuadratkan
Hasil dari perhitungan Product Moment tersebut kemudian dikonsultasikan dengan standar pengukuran sebagai berikut :
Tabel 3
Skor Perhitungan Product Moment
Besar Nilai “r”
Product Moment Interplasi antara variable x dan y
Antara 0,800 – 1,00 Ada korelasi yang sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,800 Ada korelasi yang tinggi
Antara 0,400 – 0,600 Ada korelasi yang cukup
Antara 0,200 – 0,400 Ada korelasi yang lemah
Antara 0,000 – 0,200 Ada korelasi yang sangat lemah
B. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan pemahaman dalam pembahasan proposal penelitian pendidikan ini, maka penulis membuat sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I, Pendahuluan yang meliputi : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi oprasional, metode penelitian (data yang dikumpulkan, sumber data populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data) dan sistematika pembahasan.
BAB II, Landasan teori yang meliputi : tinjauan tentang perhatian guru PAI, tinjauan tentang Motivasi Belajar Bidang studi PAI siswa dan tinjauan tentang Pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
.
BAB III, Analisis yang meliputi : sejarah singkat SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
, kondisi sarana dan prasarana, struktur organisasi dan penyajian data.
BAB IV, Analisis yang meliputi : analisis data tentang guru PAI, analisis data tentang motivasi belajar PAI siswa dan analisis data tentang Pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015
BAB V, Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2008.
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Jakarta, Rineka Cipta, 2003.
Abu Azam Al Hadi, Pedoman Penulisan Skripsi, Lamongan, FAI Universitas Islam Lamongan, 2010
Bashori Muchsin, Pendidikan Islam Kontemporer, Bandung, Refika Aditama, 2009
Darwysyah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Gaung Persada Press, 2007
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2008
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2009
Margono, Metodologi Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2011
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam, Bandung, Remaja Rasda Karya, 2008
Oemar Hamalik, Psikologi Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2010
Ridwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Bandung, Alfabeta, 2011
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Rajawali Pers, 2011
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung, Alfabeta, 2011
Sunarto, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta, Rineka Cipta, 2010
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2008
--------, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2006
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan peristiwa sehari-sehari disekolah, belajar merupakan hal yang komplek, kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subyek yaitu dari sisi siswa dan dari sisi guru. Satu hal yang harus dilakukan siswa adalah belajar, terutama belajar memahami diri sendiri, belajar memahami lingkungan dan belajar membaca isyarat zaman, belajar melihat kemasa depan dan belajar mengantisipasi realitas merupakan sikap mental dini yang harus terbentuk dalam dalam diri pribadi siswa, untuk melahirkan sikap mental anak yang antisipatif tersebut dibutuhkan guru yang piawai untuk mendidiknya.
Pendidikan intelektual dengan mengabaikan pendidikan sikap mental bukan zamannya lagi ketika jahiliyah moral dan akhlak merajalela ditengan ketakberdayaan dan kepasrahan insani, oleh karena itu kita harus membekali siswa dengan nilai-nilai moral, sosial, susilah, etika dan agama sebagai pembungkus kepribadian sehingga anak betuli-betul lahir sebagai anak yang berbudi luhur.
Guru merupakan penggerak kegiatan belajar para siswanya, ia harus menyusun suatu rencana tentang cara-cara melakukan tindakan serta mengumpulkan bahan-bahan yang dapat membangkitkn serta menolong para siswa agar mereka terus melakukan usaha-usaha yang efektif untuk mencapai tujuan belajar. Guru berusaha memotivasi semua anak dengan tekhnik yang sama sehingga mungkin sebagian akan tertolong, tetapi sebagian lagi tidak, oleh karena itu guru perlu terus belajar mengenai cara membangkitkan motivasi-motivasinya.
“Peranan motivasi tidak diragukan dalam belajar, banyak anak dengan intelegensi yang rendah disebabkan tidak adanya motivasi dalam belajar, fungsi motivasi seharusnya sebagai pendorong, penggerak dan pengarah perbuatan belajar dan tidak diperankan dengan baik. Meski begitu maka alternatis untuk menumbuhkan dan mengembangkan motivasi, jika motivasi intrinsik tidak ada dalam diri anak, maka motivasi ekstrinsik yang implikasinya dijabarkan kedalam bentuk-bentuk motivasi, yang terpenting adalah memberikan saran dalam upaya meningkatkan motivasi belajar” [1]
Agar kegiatan belajar didapatkan hasil yang efektif dan efisien tentu saja diperlukan prinsip-prinsip belajar yang dapat melapangkan jalan kearah keberhasilan belajar. Oleh karena itu perlu adanya prinsip belajar, dalam hal ini adalah prinsip pemusatan perhatian.
Dalam belajar diperlukan pemusatan perhatian, tanpa ini perbuatan belajar akan menghasilkan kesia-siaan dan kekecewaanlah yang ditemui. Ketidakmampuan seseorang berkonsentrasi dalam belajar disebabkan buyarnya terhadap objek.
Salah satu tugas guru adalah mengajar, dalam kegiatan mengajar ini tentu guru tidak dapat dilakukan sembarangan. Tetapi, harus menggunakan teori-teori dan prinsip-prinsip belajar agar bisa bertindak secara tepat, oleh karena itu guru perlu mengetahui teori dan prinsip belajar yang dapat membimbing aktivitas dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan memberi arah prioritas-prioritas dalam tindakan guru.
Prinsip perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa “Tanpa adanya perhatian, tidak mungkin terjadi belajar (Gage dan Berliner)” [2]. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya, apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hariakan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya, apabila perhatian ini tidak ada maka siswa perlu dibangkitkan perhatiannya
Dari uraian tersebut, maka penulis mengambil judul proposal penelitian pendidikan ini “PENGARUH PERHATIAN GURU PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BIDANG STUDI PAI SMP3 KUALA TUNGKAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan judul diatas, maka penulis memuat pertanyaan sebagai rumusan masalah yang ajan dijawab melalui penelitian.
1. Bagaimana perhatian Guru PAI kepada siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal tahun Pelajaran 2014?
2. Bagaimana motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX?
3. Bagaimana pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perhatian guru PAI kepada siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
2. Untuk mengetahui motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
3. Untuk mengetahui pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
D. Kegunaan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti berharap penelitian ini dapat berguna :
1. Bagi Guru
Sebagai khsanah pengetahuan guru dalam memberikan perhatian kepada siswanya.
2. Bagi siswa
Sebagai wawasan siswa dalam memperhatikan hal0hal yang bsa memotivasi dirinya lebih giat dalam belajar.
3. Bagi peneliti
Untuk menambah khasanah pengetahuan, pengalaman serta wawasan peneliti dalam memberi perhatian sebagai motivasi siswa agar giat belajat untuk menjadi bekal sebagai seorang calon guru.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi Oprasional
Agar pembaca mudah memahami isi dan pembahasan dalam proposal ini, maka penulis mempertegas pengertian dalam judul proposal penelitian pendidikan “PENGARUH PERHATIAN GURU PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BIDANG STUDI PAI SISWA KELAS IX SMP 3 KUALA TUNGKAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015?
1. Pengaruh Perhatian Guru PAI
a. Pengaruh adalah Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang/benda) yang ikut membetuk watak [3].
b. Perhatian adalah ikhwal memperhatikan, apa yang diperhatikan, minat [4].
c. Guru PAI adalah orang yang profesinya mengajar Pendidikan Agama Islam [5].
2. Motivasi Belajar Bidang Studi PAI
a. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu [6].
b. Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu pendidikan [7].
c. Bidang Studi PAI adalah mata pelajaran agama islam yang diajarkan di lembaga pendidikan. [8]
4. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan judul proposal penelitian ini adalah sebagai upaya guru PAI dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Data yang dikumpulkan
Data yang dikumpulkan adalah data yang perlu dihimpun untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto adalah “Hasil pencatatan penelitian baik berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan bahan penyusun suatu informasi” [9], maka dalam penelitian ini data yang dukumpulkan adalah
a. Data Perhatian Guru PAI SMP N 3 Kuala Tungkal .
Adapun data perhatian Guru PAI yang sebagai variable independen dalam penelitian ini adalah yang mencakup tentang cara guru PAI memberikan perhatian pada siswa misalnya : guru PAI selalu memberikan pesan-pesan, saran pada siswa, guru PAI selalu memberikan pertanyaan sebelum dan sesudah PBM, guru PAI selalu memberikan tugas pada siswa, guru PAI selalu memberi hadiah pada siswa, dll.
b. Data Motivasi Belajar Bidang Studi PAI Siswa kelas IX SMP N 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015
Data Motivasi belajar PAI siswa yang sebagai variabel independen dalam penelitian ini adalah mencakup tentang siswa selalu belajar PAI sebelum berangkat sekolah dan setelah pulang sekolah, siswa selalu mengerjakan tugas-tugas PAI, siswa selalu bertanya dalam PBM, bila ada waktu luang siswa selalu belajar PAI, dll
2. Sumber Data
Sumber Data adalah Sumber darimana data akan digali, sumber tersebut bisa berupa orang, dokumen, pustaka, barang, keadaan atau lainnya.
“Suharsimi Arikunto Mengklasifikasikan sumber data menjadi 3 (tiga) tingkatan huruf p dari bahasa inggris yaitu P (person) sumber data berupa orang, P (place) sumber data berupa tempat, P (paper) sumber data yang berupa simbol [10]”.
Keterangan singkat tentang ketiganya
a. Person yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.
b. Place yaitu sumber data yang menyajikan berupa keadaan diam dan bergerak. Diam misalnya ruangan, kelengkapan Alat, Wujud benda, warna dll. Sedangkan bergerak mislanya aktivitas, kinerja, laju, kendaraan, ritme, kegiatan belajar mengajar.
c. Paper yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar/simbol-simbol lain.
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah guru PAI kelas IX, aktivitas guru PAI dalam mengajar siswa kelas IX, siswa kelas IX, aktivitas siswa keals IX dalam proses belajar.
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah apabila dalam penelitian dilakukan terhadap seluruh populasi, hal ini senada dengan apa yang dikatakan Suharsimi Arikunto bahwa :
“Apabila subyek penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya populasi. Akan tetapi bila subyek penelitian lebih dari 100 orang, maka diperbolehkan untuk mengambil sampel antara 10% sampai dengan 15% atau 20% sampai denfan 25% atau lebih”. [11]
Dalam penelitian ini subyek penelitiannya kurang dari 100 orang, maka peneliti menggunakan subyek penelitian dan diambil seluruhnya, adalapun yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015,sedang siswa kelas IX ini memiliki karakteristik subyek misalnya tentang aktifitas siswa dalam belajar, motivasi belajar siswa, dll. Dan memiliki karakteristik obyek, misalnya tentang tata ruang kelas IX, isi dalam ruangan kelas IX, dll.
Tabel 1
Data Kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015
No Kelas Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1. IX 30 35
Jumlah 65
4. Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian perlu menggunakan tekhnik pengumpulan data yang relevan, karena penggunaan tekhnik pengumpulan data yang relevan memungkinkan diperolehnya data yang objektif.
Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Quisioner (angket)
“Quisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui” [12]. Dilihat dari jawaban yang diberikan, maka peneliti menggunakan Quisioner langsung. Quisioner langsung adalah responden langsung menjawab tentang dirinya dilihat dari cara menjawab, maka peneliti menggunakan Quisioner tertutup yaitu jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih [13].
Adapun Quisioner ini diberikan kepada siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
Jumlah pertanyaan pada Quisioner dalam penelitian ini menggunakan 10 item dan tiap item pertanyaan peneliti menyediakan jawaban dengan skor maksimal san minimal sesuai dengan ketentuan yang diberikan untuk memperoleh hasil prosentase (%) dari jumlah responden dengan skor sebagai berikut
Tabel 2
Skor Minimal dan Maksimal Prosentase Quisioner
No Alternatif Jawaban Skor
1. A 3
2. B 2
3. C 1
b. Interview (wawancara)
“Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara” [14]. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tekhnik interview dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada guru PAI kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015,tentang korelasi perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tekhnik interview terstruktur, dimana peneliti menyiapkan insrrumen peneliti berupa beberapa pertanyaan dan menyediakan alternatif jawabannya diberikan kepada responden dan pewawancara melingkari salah satu jawaban dari responden.
5. Teknik Analisi Data
Menurut Prof. Dr. Sugiyono yang dimaksud Analisis Data adalah :
“Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesia, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan, sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain [15]”.
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah peneliti menganalisa data tentang
a. Perhatian Guru terhadap motivasi belajar siswa IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
Dalam menganalisa variabel independen yaitu perhatian guru PAI dan variabel independen yaitu motivasi belajar PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015,adalah peneliti menggunakan Analisa deskriptif kualitatif karena bentuk datanya kualitatif yaitu data yang diperoleh dari data angket yang dijabarkan pada siswa dan hasilnya diberi skor lalu diprosentasikan dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
P : Presentase
F : Frekuensi atau jumlah responden yang menjawab pertanyaan
N : Jumlah seluruh responden [16]
Setlah hasilnya diketahui, kemudian dikategorikan dengan standar pengukuran sebagai berikut :
76% - 100% : Sangat Baik
56% - 75% : Baik
41% - 55% : Kurang Baik
0% - 40% : Tidak baik
c. Pengaruh perhatian terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015, peneliti menggunakan rumus product moment yaitu sebagai berikut:
∑ x y
√( ∑ x2 ) ( ∑ y2 )
rxy =
Keterangan :
rxy : Angka index korelasi antara variable x dan variabel y
xy : Jumlah dari hasil dari perkalian anata deviasi skor variable x
(yaitu variable x) dan deviasi skor variable y (yaitu variable y)
x2 : Jumlah deviasi skor x setelah terlebih dahulu dikuadratkan
y2 : Jumlah deviasi skor y setelah terlebih dahulu dikuadratkan
Hasil dari perhitungan Product Moment tersebut kemudian dikonsultasikan dengan standar pengukuran sebagai berikut :
Tabel 3
Skor Perhitungan Product Moment
Besar Nilai “r”
Product Moment Interplasi antara variable x dan y
Antara 0,800 – 1,00 Ada korelasi yang sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,800 Ada korelasi yang tinggi
Antara 0,400 – 0,600 Ada korelasi yang cukup
Antara 0,200 – 0,400 Ada korelasi yang lemah
Antara 0,000 – 0,200 Ada korelasi yang sangat lemah
B. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan pemahaman dalam pembahasan proposal penelitian pendidikan ini, maka penulis membuat sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I, Pendahuluan yang meliputi : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi oprasional, metode penelitian (data yang dikumpulkan, sumber data populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data) dan sistematika pembahasan.
BAB II, Landasan teori yang meliputi : tinjauan tentang perhatian guru PAI, tinjauan tentang Motivasi Belajar Bidang studi PAI siswa dan tinjauan tentang Pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
.
BAB III, Analisis yang meliputi : sejarah singkat SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015.
, kondisi sarana dan prasarana, struktur organisasi dan penyajian data.
BAB IV, Analisis yang meliputi : analisis data tentang guru PAI, analisis data tentang motivasi belajar PAI siswa dan analisis data tentang Pengaruh perhatian guru PAI terhadap motivasi belajar bidang studi PAI siswa kelas IX SMP 3 Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2014/2015
BAB V, Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2008.
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Jakarta, Rineka Cipta, 2003.
Abu Azam Al Hadi, Pedoman Penulisan Skripsi, Lamongan, FAI Universitas Islam Lamongan, 2010
Bashori Muchsin, Pendidikan Islam Kontemporer, Bandung, Refika Aditama, 2009
Darwysyah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Gaung Persada Press, 2007
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2008
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2009
Margono, Metodologi Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2011
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam, Bandung, Remaja Rasda Karya, 2008
Oemar Hamalik, Psikologi Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2010
Ridwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Bandung, Alfabeta, 2011
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Rajawali Pers, 2011
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung, Alfabeta, 2011
Sunarto, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta, Rineka Cipta, 2010
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2008
--------, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2006
Subscribe to:
Posts (Atom)